Chapter | 32

8K 570 1
                                    

𝘛𝘳𝘦𝘯𝘵𝘢𝘥𝘶𝘦 ∙ 𝘐𝘯𝘤𝘰𝘯𝘨𝘯𝘪𝘵𝘰 𝘏𝘢𝘴 𝘌𝘯𝘥𝘦𝘥𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝘛𝘳𝘦𝘯𝘵𝘢𝘥𝘶𝘦 ∙ 𝘐𝘯𝘤𝘰𝘯𝘨𝘯𝘪𝘵𝘰 𝘏𝘢𝘴 𝘌𝘯𝘥𝘦𝘥
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

"SELAMAT datang di acara ulang tahun saya serta ulang tahun perusahaan Jendral Company yang ke 42 tahun." Sosok pria tua dengan topeng hitam bercampur silver berujar menunjukkan kalau pria tersebut merupakan Tuan rumah dari acara yang ia adakan.

Kenneth menjadi bertanya-tanya apakah Cleora datang atau tidak. Ia juga penasaran dari keluarga mana gadis itu berasal setelah dilihat dari kekayaan yang ia miliki.

Suara tepuk tangan terdengar meriah seolah menyambut ucapan dari pria tersebut. Kemudian Rajendra mempersilahkan para tamu untuk berjalan ke lantai dansa. Karena pesta dansa akan dimulai diawali oleh musik yang terputar.

Pemikiran itu terpecah ketika kedatangan sosok gadis anggun yang rambut brunette nya ditata rapih dan bergaun ungu kebiruan. Seperti layak nya tokoh cinderella selain karena gaun nya yang mirip, kedatangan nya juga sedikit melenceng dari waktu yang ditentukan.

"Anjir itu siapa, cantik banget, woi!" seru Liam. Jiwa buaya nya meronta-ronta ingin mengajak gadis itu untuk berdansa.

Mahesa juga ikut menimpali. "Bener deh! Cantik banget. Gue akuin semua tamu disini kalah sama dia," ujar nya.

Munafik kalau Kenneth tidak merasa terpana akan kecantikan yang gadis itu pancarkan. Entah kenapa kalau Kenneth merasa ada magnet dalam dirinya yang membuat nya penasaran.

Maka dari itu ia langsung beranjak dari tempat nya untuk menawari gadis itu berdansa dengan nya. Padahal Regan sebelum nya sudah berkata, "Regan duluan yang dansa bareng dia ya!"

"Wanna dance with me?" uluran tangan Kenneth diterima dengan senang hati meski terdapat keraguan.

Mereka berdansa bersama tamu yang lain nya mengikuti alur musik. Terlihat kuno untuk di masa modern, juga terasa seperti di pesta kerajaan.

- jeda -

Manik kedua nya terus bersitatap. Seolah terpaku. Kenneth yang terpana oleh sepasang mata kelabu yang terlihat terang tanpa sorotan cahaya. Mata itu menyorot dingin sekaligus rasa gusar yang berkilat jelas.

"Hey, are you okay?" tanya Kenneth pada akhirnya. Ia sedikit khawatir oleh ekspresi yang gadis itu tunjukkan. Begitu resah dan tidak ada raut bahagia sedikit pun. Padahal acara ini adalah acara yang lumayan menyenangkan karena tidak terlalu canggung suasana nya.

"Yeah, I'm fine," balas gadis itu. Suara serak nya menyapa halus indra pendengaran Kenneth setelah keterdiaman mereka selama berdansa.

CLEORA  - finWhere stories live. Discover now