Chapter | 35

8.9K 548 11
                                    

𝘛𝘦𝘯𝘵𝘳𝘢𝘤𝘪𝘯𝘲𝘶𝘦 ∙ 𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘵𝘰 𝘯𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

𝘛𝘦𝘯𝘵𝘳𝘢𝘤𝘪𝘯𝘲𝘶𝘦 ∙ 𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘵𝘰 𝘯𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

"OH iya! Ya ampun, bisa-bisa nya gue lupa!" Gadis itu menjentikkan jari nya di depan wajah Kenneth. Berseru ria.

"Halo Kenneth Kalandra Brahmantyo! Kenalin, nama gue Rava Rajendra!"

Kenneth tidak bereaksi meski uluran tangan yang sempat Rava sodorkan tidak ditanggapi ditarik kembali. Rava menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Hello?" Rava melambaikan tangan nya didepan mata cowok itu membuat Kenneth langsung mengerjap.

"Rava?"

"Iya itu nama gue. Ya ampun, ganteng-ganteng kok bolot?" gerutu gadis itu.

Kenneth masih tidak mengerti apa yang baru saja gadis didepan nya itu lontar kan. Cleora baru saja memperkenalkan diri nya dengan nama lain.

"Okay, gue yakin sekarang lo lagi merasa bego-bego nya. Sulit mencerna ini semua. Ekhem.."

"Salam kenal, Kenneth! Gue Rava, alter ego nya Cleora. You know lah alter ego itu apa," sambung Rava.

Baru lah setelah Rava memberi penjelasan, ketidakpahaman yang dirasa Kenneth menghilang. Tapi tergantikan dengan banyak nya pertanyaan yang bersarang di kepala.

"Well, kalau lo belum paham juga, sini gue jelasin. Jadi tuh... Cleora yang buat gue ada. Kadang kita tukeran kayak kemarin-kemarin, tapi kadang juga Cleora egois nahan gue doang. Ya... karena gue juga sih yang bandel, Adam juga sensi banget sama gue. Padahal gue mah kalem dan baik hati kan ya? Orang cantik gini," jelas Rava panjang lebar namun mengakhiri nya dengan curhatan.

"Kemarin-kemarin? Berarti yang kita jalan berdua?" Kenneth terperangah.

"Santuy, cogan, itu seratus persen Cleora kok," ujar Rava. Kenneth menghembuskan napas lega nya.

Agak canggung sebenarnya. Sebab, Kenneth merasa kalau Rava itu lebih agresif juga terlalu blak-blakan. Sangat tidak mencerminkan diri Cleora yang sebenarnya dingin, tertutup.

"Hm... gue balik ya, Freya sama Jihan kayak nya nungguin deh, bye-bye Calon pacar," pamit Rava undur diri.

Eh bukan tingkah Rava yang membuat Kenneth terkejut, melainkan 3 kata terakhir yang gadis itu ucapan. Rasanya perut Kenneth tergelitik dan menciptakan rasa senang dihatinya.

- jeda -

Nggak buruk juga kesan pertama Freya dan Jihan bertemu Rava. Ya meski harus menyamar, setidaknya bakat akting nya itu perlu diapresiasikan. Pasti Cleora bangga saat tahu semua ini.

CLEORA  - finМесто, где живут истории. Откройте их для себя