28. Who Is He?

627 96 17
                                    

"Bi, gue mau cerita mumpung kita lagi berdua aja." Sahut Galang.

"Apaan tuh? Tapi ini kan rame. Kantin bro, rame jadinya bukan kita berdua aja."

Galang berdecak.

"Iya maksudnya mumpung gak ada dua anak orang kaya itu."

"Hmm iya iya. Apaan dah?"

Biru memasukkan satu buah cilok ke dalam mulutnya. Salah satu jajanan favorit Biru adalah cilok. Sambil menunggu Galang bercerita mata sipitnya melirik kesana kemari mencari cewek cantik. Biasalah, cuci mata sekalian mencari Kana barangkali cewek itu sedang jajan di kantin walau sudah bersama pacarnya. Tapi ngomong-ngomong hari ini Biru sama sekali belum melihat Kana.

Kalau kalian mau tahu juga, diam-diam selama ini Biru selalu memperhatikan Kana di sekolah. Meski dari kejauhan, Biru selalu mencari keberadaan Kana di sekolah. Tapi hari ini Biru benar-benar belum melihat Kana.

"Btw kakak lo kemana dah? Kaga masuk sekolah ya dia?" Tanya Biru.

Galang mendengus. Baru saja ia ingin menceritakan tentang itu.

"Semalem gue kurung dia di kamar mandi." Ujar Galang dengan entengnya.

Biru nyaris tersedak cilok yang dimakannya dan langsung menoleh pada Galang.

"S-seriusan?"

Galang mengangguk seraya tersenyum miring. Biru menggeram kecil. Tangannya yang sedang memegang garpu plastik itu mengepal kuat dan gemetar.

"Kenapa lagi lo? Ada masalah apa lagi?" Tanyanya dengan nada yang sedikit menaik.

"Biasalah iseng aja. Kebetulan udah lama juga kita berdua gak ditinggalin berdua doang di rumah jadi semalem kesempatan gue isengin dia. Tadi pagi dia malah sakit-sakitan lagi. Lemah."

"J-jadi kak Kana gak masuk karena.."

Sebelum kalimat itu berlanjut Galang sudah lebih dulu mengangguk. Biru tampak mengatur napasnya. Garpu plastik yang ia genggam sejak tadi pun patah begitu saja. Biru bangkit dari kursinya lalu..

BUGH

"?!"

Semua orang di kantin langsung menoleh ke sumber suara. Tatapan mereka semua langsung tertuju pada Galang yang tersungkur ke lantai sambil memegangi pipinya. Awalnya mereka semua khawatir pada Galang tetapi itu tidak berlangsung lama karena Galang langsung membalas perbuatan Biru padanya dengan cara yang sama.

"Apa-apaan bangsat!"

DUAGHH

BUGH

Galang juga meninju bahkan menendang perut Biru tanpa pikir panjang. Emosinya jadi ikut tersulut karena Biru tiba-tiba memukulnya begitu saja. Kedua cowok itu pun terus bertengkar dan saling mencengkram kuat satu sama lain.

"Lo emang brengsek anjing! Muak gue sama lo!" Teriak Biru murka.

Biru menarik kerah seragam Galang dengan paksa lalu mendorongnya ke tembok terdekat.

BRUKK

BUGH

Galang pun kembali tersungkur. Kini bagian wajah kiri dan kanannya sudah terkena pukulan Biru. Meski rasa sakit mulai menjalar, Galang tidak menyerah. Ia tetap tidak terima jika Biru berlaku kasar padanya. Karena itu Galang terus membalas Biru dengan cara yang sama. Suasana kantin pun menjadi ricuh karena adanya bahan tontonan. Beberapa orang telah berusaha memisahkan keduanya tetapi gagal karena ikatan mereka terlalu kuat.

"Bajingan lo!" Galang memaki.

"Lo lebih bajingan bangsat! Berhenti sakitin dia!" Desis Biru.

"Lo gak berhak ikut campur masalah gue! Dan gue bilang jangan pernah bawa-bawa soal itu di sekolah!" Galang semakin menarik tinggi kerah Biru dan begitu juga sebaliknya.

My Bad Baby Boy (Complete)Where stories live. Discover now