16. The Brother And Sister

852 124 34
                                    

Naura tengah fokus memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi di depan kelas. Naura tetap berusaha fokus meski pikirannya tak tenang karena Julian. Ditambah, Naura masih tidak bias melupakan saat dimana ia menampar Galang tadi. Bahkan rasanya sampai sekarang tangannya masih gemetar. Naura tidak pernah melakukan kekerasan menggunakan tangannya sebelumnya. Naura pun memang dilarang menyakiti orang oleh keluarganya. Tapi entah kenapa tadi Naura tidak bisa menahan diri.

Ia menatap tangan kanannya yang terus bergemetar meski pelan. Rasanya Naura tidak bisa menulis jika tangannya gemetar seperti ini.

Apa mungkin Naura harus meminta maaf pada Galang karena tamparan itu?

Ah, sepertinya tidak perlu. Galang bahkan belum meminta maaf pada Julian.

"Psst! Nau."

Seseorang mencolek punggungnya dari belakang. Itu ulah Alan yang juga baru saja memanggilnya dengan bisikan. Naura pun menoleh ke belakang sedikit demi sedikit agar tidak ketahuan guru.

"Apa?" Tanya Naura dengan berbisik.

"Nih, ambil."

Alan memberinya gulungan kertas kecil, sangat kecil. Meski merasa keheranan Naura tetap menerimanya.

"Katanya wajib balas." Lanjut Alan.

Naura pun membuka gulungan kertas itu di bawah meja.

'Maafin aku. Jangan marah'

Itu tulisannya. Lalu Naura kembali melirik ke belakang bermaksud bertanya pada Alan apa maksudnya. Alan pun hanya menunjuk ke arah belakang, tepatnya ke arah tempat duduk Galang. Dan saat Naura menoleh rupanya Galang sedang menatapnya dengan tatapan.. memelas.

Naura mendengus dan memutuskan untuk tidak membalas surat kecil kiriman dari Galang. Tapi selang beberapa saat Alan kembali mencoleknya dan memberikannya gulungan kertas yang baru.

"Apa tuh?" Tanya Arsyi yang mulai kepo.

Mereka berdua pun membuka gulungan kertas kecil itu bersama-sama.

'Balas Naura!'

Naura menghela napas. Akhirnya ia pun merobek sedikit kertas dan membalas surat Galang.

'Ga'

'Jangan marah ya' -Galang.

'Gue tetep marah sampe lo minta maaf sama cowok gue' -Naura.

'Kamu gak tau cowok itu tuh gimana Naura. Jangan salahin aku' -Galang.

'Iya iya. Mending lo belajar sana' -Naura.

Di sini Naura mulai lelah. Semakin dibalas maka balasan Galang malah semakin menyebalkan. Naura harus fokus belajar. Tetapi begitu Naura diamkan, Galang terus mengiriminya gulungan-gulungan kertas lain.

'Kamu putus aja deh sama kak Julian serius' -Galang.

'Naura balas'

'Kamu dalam bahaya kalo pacaran sama dia. Kamu bahkan gatau siapa kak Julian dan kak Olivia itu'

'Sejak awal aku udah larang kamu buat pacaran sama dia harusnya kamu nurut'

'Naura'

'Naura balas'

"NAURA!"

Semua orang di kelas langsung menoleh dan melihat cowok mungil yang kini berdiri dari tempat duduknya dengan raut wajah kesal. Siapa yang tidak akan terkejut ketika suasana sedang hening dan tiba-tiba ada yang berteriak dengan kencang seperti itu. Apalagi Naura yang namanya terpanggil dengan cara seperti itu, kini merasa sangat malu.

My Bad Baby Boy (Complete)Where stories live. Discover now