LH 27: ICH LIEBE DICH

Mulai dari awal
                                    

"Aldi? Lo ngapain ke sini?" Kanya bertanya pada Aldi saat cowok itu berjalan mendekat.

Aldi melirik ke arah Anca yang saat ini tengah duduk di lantai dengan kepala yang menempel di meja.

"Mabuk?" tanya Aldi membuat Kanya mengangguk.

"Lah, lo ke sini, Di?" Iris bertanya sambil menuruni tangga diikuti oleh Eren. Terlihat Eren dengan gaun barunya karena tadi sempat dimuntahi oleh Shei.

Iris tersenyum kikuk, "Telat banget si tadi, padahal gue mau kenalin lo ke saudara gue."

Mata Kanya memicing menatap Iris. "Aldi pacar Anca. Jangan ngadi-ngadi deh lo." Sekarang Kanya tahu alasan Iris begitu keukeuh mengundang Aldi.

Tanpa mendengar perdebatan ke duanya, Aldi berjalan ke arah Anca. Dia berjongkok sambil merapikan rambut Anca yang tampak berantakan.

Tangannya berhenti bergerak kala melihat Anca yang mendongakan wajahnya, wajah Anca memerah, matanya memicing menatap Aldi.

Anca mengerucutkan bibirnya sambil menatap Aldi. "Huh! Lo ngelanggar."

Aldi mengernyitkan dahinya tak mengerti, "Apa?" tanya Aldi pada Anca.

Anca menarik dasi Aldi agar mendekat, "Lo selingkuh sebelum kita putus tahuuu!" bisiknya disertai rajukan. Lalu kembali terlelap dan mengendurkan tarikannya pada dasi Aldi.

Aldi terkekeh mendengarnya, lalu mengusap rambut Anca lembut.

"Lo bawa Anca ke Apartemen lo deh. Kalo dibawa ke rumahnya, gue yakin Mamahnya bakal marah besar. Di rumah gue juga lagi rame. Gue ngurus Cindy ke rumahnya, nanti gue bilangin ke Mamah Anca kalo dia nginep di rumah gue, boong dikit gak papalah," ujar Kanya sambil memapah Cindy.

Yudha mengedipkan matanya pada Aldi, Kanya yang sempat melihat itu mendelik. "Gue yakin lo bukan cowok brengsek kayak orang disebelah gue," sindir Kanya.

"Sirik ae Nenek Lampir!"

"Bodo amat! Buruan angkat si Rangga!" ujaran terakhir Kanya sebelum berlalu keluar diikuti oleh Yudha yang memapah Rangga.

Aldi berjalan ke arah pintu sambil menggendong Anca di punggungnya. Langkahnya terhenti saat seorang bertanya.

"Mau pulang?" tanya Iris membuat Aldi melirik sebentar ke arahnya kemudian mengangguk lalu berlalu dari sana.

"Kayaknya Aldi sayang banget sama Anca," celetuk Eren membuat Iris mengangguk, membenarkan.

"Bener, kayaknya Sela harus mundur deh."

***

Duk!

"ASTAGFIRULLAH KUYANGG!" pekik Cindy sambil menjauh dari laki-laki di sampingnya. Beberapa kali dia mengusap bibir karena tadi sempat menempel dengan lelaki di depannya ini.

Sontak saja Kanya dan Yudha yang berada di depan langsung terpekik kaget.

"AAAAA GUE DICULIK!" teriak Cindy lagi membuat Rangga yang sedang membuat pulau tersentak kaget. Dia meringis sambil memegang dahinya yang terpentuk atap mobil karena sempat berdiri tadi.

"Lo ngapain teriak sih?! Kaget tahu!" ujar Kanya sambil memegang dadanya. Dalam hati ia berterimakasih kepada Cindy karena telah membuatnya keluar dari posisi canggung bersama Yudha tadi.

"Hampir aja," ujar Yudha saat berhasil mengendalikan mobilnya. Ia sempat kaget saat Cindy memekik tadi.

"Nya, lo juga ikutan diculik?" tanya Cindy panik. Rangga yang berada di sebelahnya masih memijat dahinya yang pening.

Logic & Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang