27

427 66 11
                                    

Disinilah keduanya sekarang duduk disebuah bangku lusu halaman dibelakang sekolah, area ini cukup sepi karna memang jarang murid yang datang ke sini apalagi di jam istirahat

Keduanya saling diam tanpa ada yang mau mulai membuka pembicaraan,cukup lama diam dan hanya duduk berdua dengan haruto gadis itu sudah tidak tahan lagi dengan keheningan diantara mereka

"Kalau gak ada yang mau diomongin gua pergi" ucapnya mulai melangkah pergi

"Kenapa harus Yoshinori" Rachel memberhentikan langkahnya membalik ke arah haruto

Pandangan lelaki itu menyiratkan amarah "maksud lo?"

Haruto bersemik mendekat menatap bibir rachel membuat amarahnya semakin tidak terkendali " lo sendiri yang bilang bakal perjuangin gua sampai kapan pun,kenapa sekarang lo ngejauh? segitu doang usaha lo hah atau lo emang kegenitan buat deketin semua cowo yang jadi inceren lo?"

Rachel memandang bingung ke arah haruto tidak mengerti apa yang lelaki itu maksud

"Segitu rendahnya lo jadi cewe ? Enggak dapet gua ngincar yoshi ? Wow bener kata citra lo gak sebaik keliatannya" ucapan itu terhenti terdengar tawa renyah dari lelaki

"Dimana harga diri lo? "

Rachel terdiam tidak menyangka jika haruto akan berbicara se lancang itu, apa dia menanyakan dimana harga diri rachel? Rachel tetap diam memandang lelaki itu dengan mata berkaca-kaca ia sendiri tidak mengerti mengapa masih tetap diam saat dengan gampangnya haruto merendahkannya jadi hanya untuk mengatakan ini haruto mengajak Rachel ke sini, ia terlalu sakit hati hanya sekedar menyanggah ucapaan haruto.

Harusnya ia terbiasa dengan ucapan dingin haruto namun mengapa kali ini rasanya beda hanya ada rasa sakit semenjak lelaki itu melontarkan kata kata kurang ajar kepada gadis didepannya
Rachel ingin sekali marah ingin sekali menampar haruto meluapkan emosinya kenapa ia sampai dipandang serendah ini dihadapan haruto padahal ia hanya menyukai haruto, gadis itu hanya ingin menyampaikan rasa sukanya oleh sebab itu rachel mengejar haruto tapi nyatanya lelaki itu hanya memandangnya sebagai cewe yang suka genit ke cowo lain

Gadis ini mendongkan kepalanya menahan air mata yang sebentar lagi siap untuk jatuh tersenyum kecil melihat haruto "sebegitu rendahnya gua dimata lo? dan lo tanya dimana harga diri gua?"

Rachel melangkah mendekat manik mata kecewa itu bertemu dangan mata hitam milik haruto "Perlu gua ngejelasin dimana harga diri gua sekarang? Harusnya gua yang tanya dimana etika lo bertanya hal itu haruto biandra wijaya?" Gadis ini masih mempertahankan matanya yang berkaca-kaca menatap haruto mencoba menebak mengapa lelaki didepannya bisa se marah itu sampai melampiaskan pada dirinya

Gadis ini menghela napas tanpa sadar air mata yang sedari tadi ia tahan terjun dengan bebas dari manik mata yang menatap kecewa lawan bicara "perlu lo camkan haruto pertama gua bukan tipe cewe yang suka cari perhatian ke banyak cowo gua cuma perhatian saat sama lo tapi kayaknya lo malah nyangka beda ya hahaha" terdengar kekehan kecil dari gadis itu lalu ia tersenyum lagi kali ini senyumnya disertai dengan air mata yang terus mengalir seakan enggan untuk berhenti
"kedua lo bilang gua gak perjuangin lo? Kemana aja lo selama 2 tahun ini, kemana lo saat gua dengan terang terangan perjuangin dan ngejer  lo kayak cewe gak ada kerjaan kemana lo saat itu haruto"lanjut gadis itu sambil manunduk jujur ia sangat amat kecewa dengan haruto
"gua berhenti ngejer lo karna gua capek ruto gua juga ngerasa selama ini gk ada perubahan dari lo makanya gua berhenti ngejar lo dan buat yoshi gua gak pernah sama sekali deketin dia kita cuma temenan kok"
lagi dan lagi gadis itu mendongakan kepalanya tersenyum manis jangan lupakan air mata yang sedari tadi tidak ingin berhenti

"Gua bener bener kecewa sama lo" ucap rachel terakhir lalu berlari pergi dari tempat itu dengan menunduk menutupi tangisannya, hanya saja ia tidak ingin memperlihatkan tangisnya didepan haruto ia tidak ingin terlihat lemah didepan lelaki itu

Impossibility [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang