Biasanya Lora akan bersikap mendramatis, jika tertampar maka dia akan semakin kasar pada Serly. Tapi kali ini, dia malah ngamuk pada orang yang menamparnya.

"PUNYA HAK APA LO HAH!!!??? EMAK BAPAK GUE AJA GAK PERNAH NAMPAR GUE!! DAN LO!!" bentak Lora dan dengan jari telunjuknya menunjuk ke wajah cowok itu yang tak berkutik.

"ABANG BUKAN!! KAKEK BUKAN!! SAUDARA BUKAN!! PACAR BUKAN!! SUAMI BUKAN!!! LO BUKAN SIAPA-SIAPA GUE!! DAN LO BERANI NAMPAR GUE!!"

Lora benar-benar emosi, seumur hidup tak ada yang pernah menamparnya, kecuali Mamanya kalo emosi suka nyubit pahanya.

Kalo sama Ayahnya paling di pelototin dikit langsung ciut nyalinya.

Lora mengangkat tangannya lalu membalas tamparan cowok itu dengan sangat kuat.

"SATU SAMA!!" bentaknya. Cowok itu terdiam.

Semua orang benar-benar terkejut dengan aksi Lora.

"Lora bukannya Lo cinta sama dia? Kok ditampar?" Lora mendengar pertanyaan itu langsung menoleh pada teman-teman cowok itu.

"WHAT!!! GUE CINTA SAMA DIA?!! BERARTI DULU GUE UDAH GAK WARAS!! KARENA SUKA SAMA COWOK RINGAN TANGAN KAYAK SETAN SATU INI!!" ujar Lora dengan suara yang begitu kuat.

"euuww jijik!!" Lora rasanya ingin muntah, lalu pergi dari sana meninggalkan mereka yang masih terdiam seribu bahasa.

"Najis banget ya Allah!!"

"Gue harus pergi keperawatan termahal buat ngilangin kuman di muka sama tangan gue!!"

"Aaaah tangan gue bau jigong!!"

"Najis besar ini!!"

"Mama anakmu kena najis besar!!"

"DASAR COWOK GAK ADA AKHLAK!!"

Pekikkan Lora memenuhi koridor, membuat semua orang terheran-heran akan kelakuan gadis itu, terutama semua orang yang sering menghakiminya.

"Itu beneran Lora?" pertanyaan itu lolos dari mulut temen-temennya.

Asya melirik Abang kandung nya yang menatap tajam dirinya, membuat Asya menunduk dan langsung menarik lengan Nina agar pergi dari sana.

____

"Hai ganteng." Laki-laki itu menoleh pada Lora.

Ya Lora lah yang memanggilnya tadi, dia menyerngit heran. Ada apa dengan Lora, tidak biasanya gadis itu bersikap ramah bahkan memujinya ganteng.

"Apa Ra?"

"Gapapa, gue cuma Terpesonaaa ... Akuu ... Terpesonaaa ... Memaaandang memandang wajahmu yang manis." Laki-laki itu melongo dengan jawaban Lora.

Lora bernyanyi menirukan lagu yang tengah viral di tiktok. Dia bernyanyi sambil berjalan meninggalkan laki-laki itu yang masih
bingung dengan aksinya.

"Hai," sapa Lora pada gadis-gadis yang sedang duduk di teras depan kelas.

Mereka pun sontak menoleh.

"Tayo." Gadis-gadis terkejut dengan lanjutan Lora.

Lora tertawa terbahak-bahak mendapat balasan yang menurutnya begitu lucu.

Semua orang yang melihat tawa Lora terpaku. Lora adalah gadis yang sangat jarang tertawa, dia hanya akan tertawa pada teman-temannya saja. Lora terlalu sering emosi dan marah-marah, kali ini malah tertawa senang.

"Itu beneran Lora?"

"Kayaknya iya."

Lora terus berjalan menuju koridor.

"Lagu apa ya yang bagus?" tanya Lora, dia ingin memutar lagu di haedphonenya.

Lora berjalan mendekati pemuda yang memakai handset.

"Woi!" Lora menepuk pundak pemuda itu cukup keras, hingga membuat sang empu terkejut kesakitan.

"Apa!" ketusnya.

Lora tersenyum, "Boleh minta rekomendasi lagu yang bikin kita lupa sama cogan?"

Laki-laki itu menyerngit heran.

"Ah! Lama Lo!" ketus Lora lalu pergi meninggalkan laki-laki itu.

"KUMENANGIIISSS MEMBAYANGKAN BETAPA SURAMNYA HIDUPKU TANPA UANG!!" Lora bernyanyi dengan suara yang kencang, hingga itu mengundang tatapan aneh dari semua orang.

"Oh Tuhan, berikanlah hujan duit! Supaya hambah-Mu ini jadi miliarder!!" pintanya saat tiba di tengah lapangan.

"Eh lupa kan gue anak hokay. Tinggal minta, segepok gue dikasih. Ah bahagianya hidupku," ujar Lora

"Woi cewek gila!!" Lora menoleh kebelakang dan mendapati tiga cowok tengah berdiri dibelakangnya.

"Apa monyet?" sahut Lora santai.

"Apa! Lo bilang gue monyet?!"

"Lah kok ngamok?" tanya Lora dengan gaya pura-pura terkejut.

"Lo Lora kan?" tanya temannya.

"Iya, kenalin gue Alora gemes kembarannya
Selena Gomez." Ketiga cowok itu tertawa mendengarnya.

"Perasaan gue kagak ngelawak dah. Dih dasar receh," ketus Lora.

Ketiga cowok itu meredah kan tawa mereka.

"Kenapa Lo berubah jadi cewek gila gini? Biasanya Lo bakal ngamuk, hahahah gadis bodoh!"

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Where stories live. Discover now