\32\ Hari pertama

12.3K 807 15
                                    

Selamat membaca!💊

"Nah Michael, sekarang kamu sudah resmi menjadi asisten saya dan jikalau kamu masih perlu bimbingan minta sama sekretaris saya saja" pesan Arvin pada Michael.

"Terimakasih pak Arvin" ujar Michael tulus.

"Tidak usah berterimakasih, saya berhutang budi padamu sejak di London kala itu"

"Itu bukanlah hutang pak, saya memang melakukannya atas dasar kemanusiaan saja" balas Michael yang membuat Arvin tersenyum.

"Baiklah, sekarang yang terpenting semoga kamu betah bekerja dikantor saya. Dan mulai sekarang, atur semua jadwal saya dan ikuti saya kemanapun. Mengerti?" Ujar Arvin.

"Siap pak, saya mengerti"

Setelah mengucapkan hal itu, Michael pamit berlalu darisana menuju mejanya yang berada disamping meja sekretaris Arvin.

"Oke, mari berkutat dengan berkas-berkas menyebalkan ini" gumam Arvin sembari mendudukkan dirinya dikursi kebesarannya dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang terasa menggunung sejak dirinya pergi.

"Permisi pak" ujar seseorang sembari mengetuk pintu ruangan Arvin.

"Masuk" jawab Arvin lantang.

"Ini tehnya pak, silakan diminum" ujar seorang OB sembari membawa nampan ditangannya.

"Taruh saja disitu, terimakasih" balas Arvin yang diangguki oleh OB itu, ia meletakkan tehnya dimeja kerja Arvin dan setelah itu berlalu pergi.

Saat tengah mengambil sebuah berkas yang berada ditumpukkan terakhir, sebuah foto jatuh kelantai yang membuat Arvin langsung menghentikan pergerakkannya.

"Sebuah foto? Foto siapa?" Monolog Arvin bingung pasalnya ia tidak pernah merasa menyimpan foto dimeja kerjanya, mentok-mentok hanya kalender saja.

"Lovely? Kenapa ada foto Lovely disini? Ah ini pasti ulah kakek" geram Arvin sembari meremas foto itu hingga menjadi gumpalan kecil kemudian melemparkannya entah kemana. Sungguh menyebalkan.

"Sialan wanita itu, gue nggak bisa diam aja lihat dia yang masih berkeliaran dimansion apalagi sekarang kakek sudah terpengaruh olehnya" ujar Arvin dengan alis yang kini menukik tajam.

"Ini nggak bisa dibiarin" lanjut Arvin sembari bangkit berdiri dari duduknya dan berlalu keluar.

"Saya ada urusan diluar untuk beberapa jam kedepan, kosongkan jadwal saya ya" perintah Arvin pada sekretarisnya sekaligus Michael disana.

"Apa saya perlu ikut pak?" Ujar Michael menawarkan diri.

"Tidak usah, ini urusan pribadi. Tolong nanti kamu suruh OB untuk membersihkan ruangan saya dan pastikan tidak ada satupun foto disana. Mengerti?" Pesan Arvin yang langsung diangguki oleh Michael.

Setelah mengatakan hal itu, Arvin mulai masuk kedalam mobilnya dan tak lama mobil yang dikendarainya sudah melenggang pergi dari pekarangan kantornya.

¤¤¤

"Bu, bunga ini disimpan dimana?" Tanya Fera sembari membawa sebuah pot bunga ditangannya.

Eh, bu Dokter (TAMAT)Where stories live. Discover now