\20\ Diluar nalar

13.3K 961 23
                                    

Seneng nggak up cepet?



Selamat  membaca!💊


Keluarga besar Wirawan tengah makan bersama, kebetulan hari ini adalah hari kepulangan Angga-anak tertua dari sepasang suami istri bernama Trisil dan Brandan yang tak lain adalah orangtua Arvin.

Angga datang bersama istri dan kedua anaknya. Arvin dibuat takjup dengan keponakannya yang baru lahir beberapa minggu ini. Ia sangat menggemaskan.

"Kak, Arvin mau coba gendong dong" pinta Arvin.

"Nih, hati-hati dia baru aja tidur" ujar Angga sambil menyerahkan putranya yang tengah terlelap kepada Arvin.

Arvin mengusap pipi bayi mungil ini, sesekali menciumnya yang terasa begitu lembut dan halus ketika bersentuhan dengan bibirnya.

"Mau punya anak juga yah Arv?" Tanya Trisil menggoda anak bungsunya.

"Nggak secepat itu mom, mungkin lain waktu" balas Arvin dengan pandangan yang masih fokus kearah bayi yang berada dalam gendongannya.

"Kenapa harus nunggu lagi? Usia udah mateng, pekerjaan jangan ditanya. Siapa yang bakal nolak coba?" Celetuk Dares-kakak keduanya.

"Iya Arvin, kalo kelamaan nanti kamu keburu tua" ledek Trixie yang membuat Bintang tertawa dengan keras.

"Diem ya kamu pororo" kesal Arvin pada Bintang yang masih asik tertawa. Keponakannya ini memang bar-bar.

"Paman Arvin tua wlekk, bunda kalau ngomong suka bener" balas Bintang sambil sesekali memakan ayam goreng ditangannya.

"Udah makan sayang, nggak baik ngejek gituh. Bunda becanda tadi" ujar Trixie menghentikan keributan yang dibuat oleh anaknya sebelum ada peperangan antar paman dan keponakan yang berbeda usia itu.

"Momy seneng bisa ngumpul bareng kayak gini, terlebih ada Lovely juga disini" ujar Trisil sambil memakan makanannya.

"Hehe iya tante" jawab Lovely yang sedari terus terdiam karena bingung sekaligus canggung pada semua keluarga besar Arvin.

"Kami akan menginap lama disini mom, lagian mas Angga juga cuti. Iya kan mas?" Tanya Wasil- istri Angga.

"Iya mom, Angga ngajuin cuti karena beberapa bulan ini nggak sempat ngeluangin waktu buat keluarga. Apalagi sekarang ada baby Lano yang perlu kami perhatikan" imbuh Angga.

"Bagus deh kalau gitu, momy seneng bisa ngumpul sama cucu-cucu momy" balas Trisil heboh.

"Grandma, seneng nggak kalau Bintang disini?" Tanya Bintang semangat.

"Ya-"

"Nggak, rumah berisik kalau ada kamu" potong Arvin cepat yang membuat Bintang cemberut.

"Jangan dengerin paman kamu, udah makan" ujar Dares menengahi sebelum anaknya menangis.

"Kamu itu Arvin, jahil mulu kalau sama Bintang" ujar Angga.

"Mungkin paman benar-benar sayang sama Bintang. Jadi gitu" ujar bocah itu PD yang membuat Arvin mendengus.

"Kamu itu harusnya diem tuh kayak Roky. dia kalem nggak bar-bar kayak kamu" ujar Arvin membandingkan Bintang dengan Roky-anak pertama Angga yang terbilang cuek.

"Ah kak Roky nggak asik, dia nggak pernah ngomong. Bintang curiga dia ngga punya gigi" polos Bintang yang dibalas tatapan Roky yang mengarah padanya.

"Huaa, bunda. Kak Roky mau bunuh Bintang" ujarnya histeris sambil memeluk Trixie dan menyembunyikan tubuhnya dibelakang tubuh Trixie.

"Makanya jangan terlalu ngedrama Bintang. Heran paman sama kamu" ujar Arvin malas yang membuat Angga tertawa.

Eh, bu Dokter (TAMAT)Where stories live. Discover now