\30\ Makan angin

11.7K 782 9
                                    

Selamat membaca!💊

"Aku kekamar Arvin dulu mas, pasti anak itu belum bangun" ujar Wasil istri Angga.

Ya, beberapa hari ini Arvin sudah tiba di London dan menetap untuk beberapa hari dirumah Angga. Dan selama itu pula, dirinya menyibukkan diri dengan membantu kakaknya mengelola perusahaan seperti yang kakeknya itu perintahkan.

"Iya-"

"Tidak usah kakak ipar, Arvin sudah bangun" ujar Arvin memotong perkataan Angga.

"Tumben kamu bangun pagi" cibir Angga pada adiknya itu yang kini tengah menegak segelas susu yang tersedia disana.

"Mau aja" balas Arvin sembari mengelap mulutnya yang terdapat bekas susu.

"Oh iya kak, apa hari ini Arvin perlu kekantor?" Lanjut Arvin bertanya.

"Nggakusah, selama beberapa hari ini kamu banyak membantu kakak dikantor, jadi untuk hari ini pergilah jalan-jalan sebelum kamu pulang nantinya" jawab Angga sembari menyuapkan sarapannya.

"Tumben baik" ujar Arvin bergumam yang masih didengar Angga.

"Kakak tahu kok kamu bekerja hanya untuk mengalihkan masalah, terbukti dengan raut wajahmu yang tidak menampakkan binar semangat" tebak Angga tepat sasaran.

"So' tahu" balas Arvin malas.

"Ya emang tahu, orang momy yang ngasih tahu kakak sebelum kamu datang kemari mengenai masalah tempo lalu yang belum selesai bukan?"

"Ah udahlah, Arvin nggak mau bahas cewek itu lagi. Kapan sih dia balik ke Jerman lagi? Universitas disana emang belum buka apa?" Kesal Arvin yang dibalas kekehan oleh Angga.

"Kenapa buru-buru?" Goda Angga.

"Malas aja setiap pulang ke mansion wajah dia selalu ada disana" balas Arvin yang membuat tawa Angga meledak.

"Heh jangan gitu, wanita yang kamu bicarakan itu kelak nantinya akan menjadi istri kamu" celetuk Wasil yang ikut-ikutan menggoda Arvin sembari menyuapi baby Lano makan.

"Nggak yah kakak ipar, amit-amit deh" jawab Arvin bergidik ngeri, membayangkannya saja adalah mimpi buruk baginya.

"Duh, baby Lano ganteng banget sih kayak pamannya. Ngomong-ngomong Roky belum bangun kak?" Tanya Arvin karena tidak melihat keberadaan putra sulung dari kakaknya itu.

"Iya, biarin aja kan sekolahnya masuk siang" jawab Wasil sembari memberikan air minum untuk baby Lano menggunakan sendok kecil.

"Kak, Arvin boleh ajak baby Lano jalan-jalankan?" Tanya Arvin meminta izin.

"Kemana?" Tanya Angga mewakili pertanyaan yang akan dilontarkan oleh istrinya.

"Ya sekitaran sini aja, nggak jauh kok" pinta Arvin mencoba meyakinkan mereka.

"Baiklah, tapi agak siangan nanti yah. Dia belum mandi soalnya" balas Wasil yang membuat wajah Arvin langsung sumringah.

"Yaudah, aku berangkat. Arvin hati-hati saat membawa baby Lano keluarnya, jangan pulang kemalaman. Ia pasti akan rewel ketika berjauhan dengan ibunya" pesan Angga sebelum berangkat kekantor.

Eh, bu Dokter (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang