\31\ Peresmian

12.8K 795 7
                                    

Selamat membaca!💊


Keluarga kecil Deral kini tengah mengadakan acara minum teh ditaman belakang rumahnya. Dimana hal ini adalah rutinitas keluarganya yang rutin dilakukan setiap sore hari tiba sembari menikmati senja yang nampak indah.

"Ayo-ayo sini minum teh dulu" ajak Gress yang baru saja tiba disana dengan membawa nampan berisi cemilan diikuti oleh bik Ais yang dibelakangnya dengan nampan yang berisi teh.

"Taruh sini aja bik" pinta Gress.

"Bibik kedapur lagi yah bu" pamit bik Ais setelah meletakkan nampannya.

"Iya bik, makasih yah" ujar Gress yang dibalas senyuman oleh wanita paruh baya itu.

Gress mulai menuangkan teh kemasing-masing cangkir yang nantinya akan diberikan pada anak dan suaminya.

"Nih mas tehnya" ujar Gress sembari menyodorkan cangkir yang berisi teh kehadapan Deral.

"Makasih sayang" jawab Deral tulus sembari meletakkan koran yang sedari tadi dibacanya kesamping ia duduk.

"El, ayo sini" ujar Gress pada Elina yang tengah bermain dengan kelinci peliharaannya.

"Aris, sini nak" pekik Gress agak kencang karena posisi kolam ikan agak jauh dari taman belakang.

"BENTAR MI, NANGGUNG" balas Aris berteriak dan tetap fokus memberi makan ikan-ikan koi yang dipelihara Deral.

"Anak itu, kalau udah urusan ikan aja lupa segalanya" monolog Gress kesal yang membuat Deral disampingnya terkekeh.

"Nggakpapa sayang, kasihankan kalau ikan-ikan itu nggak dikasih makan" balas Deral.

"Ya tapikan-"

"Ada apa mi?" Potong Elina sembari duduk disamping Deral.

"Nih minum dulu tehnya" ujar Gress sembari menyodorkan cangkir pada Elina.

Elina menerimanya dan tak lupa mengucapkan terimakasih, ia meminum sedikit tehnya dan kemudian meletakan kembali gelasnya.

"El, klinik yang papah janjikan hari itu sudah selesai dibuat. Besok kita pergi kesana sekaligus meresmikannya" jelas Deral yang membuat Elina tersenyum.

"Makasih pah" balas Elina yang raut wajahnya berubah sendu.

Entahlah, ia bingung ingin mengekspresikannya seperti apa, harus senang? Ataukah sedih? 

"Kenapa El?" Tanya Gress yang peka terhadap raut wajah putrinya.

"El... El cuma kangen aja sama Fera, rasanya bekerja kalau nggak sama dia ada yang kurang aja gitu" jawabnya jujur.

"Oh iya, papah lupa bilang sama kamu. Fera akan bekerja juga diklinik kamu" ujar Deral yang membuat Elina terkejut.

"Beneran pah? Kok bisa?" Bingung Elina, pasalnya bukankah Fera masih bekerja dirumah sakit milik Arvin?

"Papah tidak tahu masalahnya apa, yang pasti setelah keluarnya dia dari rumah sakit itu, papah menawarinya untuk bekerja bersamamu di klinik dan dia menyetujuinya" jelas Deral.

"Dan satu lagi, untuk beberapa hari kedepan papah akan bertugas ke Bali. Sesekali apa kamu bisa pantau kantor jikalau kamu ada waktu senggang El?" Lanjut Deral yang membuat Elina terkejut.

"Papah ada jadwal penerbangan?"

"Iya... hanya untuk beberapa hari kedepan saja. Minggu ini giliran papah bertugas mengganti pilot-pilot lainnya yang sudah bertugas lebih dulu" jawab Deral.

"Kapan papah berangkat?" Tanya Elina sendu.

"Besok" bukan Deral yang menjawab melainkan Gress.

"Tapi bukankah besok klinik El diresmikan? Apa papah nggak kesana?"

Eh, bu Dokter (TAMAT)Where stories live. Discover now