🌼Lima Puluh Dua🌼

10.9K 1.7K 60
                                    

Sekar betulan tidak kembali. Hari sudah pagi namun tanda-tanda kemunculannya tidak ada sama sekali.

"Sekar mana Abi, ini udah pagi tapi dia belum kembali juga" panik Daisy. "Kamu jangan diam aja, cepat cari Sekar ya Tuhan..." Geramnya karena sang suami hanya bengong saja.

"Nanti dia juga pulang" ucap Abisatya.

"Iya kalau pulang, kalau tidak bagaimana?" Pelotot Daisy.

"Sudahlah kamu tenang saja"

"Lagian kalian aneh sekali.., kenapa langsung mengusir Sekar coba, kenapa tidak tanyakan baik-baik dulu padanya?" Kesal Daisy. Ia benar-benar tidak habis pikir akan kelakuan orang di rumah ini. Terutama mertuanya.

"Ayah juga. Hanya karena masalah itu ia langsung mengusir Sekar? Lucu sekali, padahal selama ini ia begitu menyayanginya"

"Ayahanda tidak mengusirnya Sy. Dia yang pergi begitu saja" jawab Abisatya kemudian.

"Dia pergi karena kalian kecewa dengannya. Orang yang ia sayangi selama ini ternyata..., ah sudahlah. Lama-lama aku bisa gila melihat tingkah kalian semua" Daisy keluar dari dalam kamar.

"Nyonya.... Non Sekar belum kembali juga" adu bi Arum dengan berderai air mata.

"Kita cari sama-sama yah bi" jawabnya menenangkan.

Pagi itu Daisy dan bi Arum memutuskan keluar rumah untuk mencari keberadaan Sekar. Bi Arum sejak tadi malam tidak tidur sama sekali, ia menunggu kedatangan Sekar. Namun hingga pagi menjelang Sekar tidak kunjung kembali.

Nyatanya hingga menjelang siang, Daisy dan bi Arum tidak menemukan keberadaan Sekar sama sekali.

"Kita pulang saja nyonya, kasian si kembar nanti nyariin nyonya" pinta bi Arum.

"Tapi kita belum menemukan Sekar bi, petunjuknya saja tidak ada. Gimana kalau dia kenapa-napa bi?" Panik Daisy.

"Tidak akan nyonya, saya tau nona Sekar orang yang kuat, dia tidak akan kenapa-kenapa. Percayalah"

Setelah berulang kali bi Arum bujuk, akhirnya Daisy mau kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, si kembar sedang menangis histeris. Mungkin mencari ibunya.

"Kemana saja kamu? Tidak ingat kalau kamu punya anak di rumah?" Tanya Biduar ketika Daisy masuk kedalam rumah.

"Maaf ayah. Aku hanya mencari anak malang yang belum kembali ke rumah sejak tadi malam" sindirnya lalu mengambil Zey dari gendongan sang mertua.

"Begitu caramu bicara pada ayahanda Daisy?" Peringat Abisatya.

"Maaf, aku hanya mengatakan yang sebenarnya" kini Daisy mengambil Zoe dari gendongan suaminya. "Kalian berdoa saja semoga anak malang itu pulang masih ada nyawa" ucap Daisy dengan suara bergetar.

Selama ini ia sangat dekat dengan Sekar. Mereka berdua sering merawat si kembar bersama karena ia tidak ingin menyewa pengasuh.

"Apa dia tidak kembali dari tadi malam?" Tanya Biduar kala Daisy sudah kembali ke kamarnya.

"Belum ayah" geleng Abisatya.

Seketika hati Biduar mencelos mendengarnya. Hatinya tiba-tiba gelisah ketika tahu Sekar belum kembali juga.

"Cepat cari dia" perintahnya pada Abisatya.

"Baik ayah" jawab Abisatya patuh. Ia juga sama khawatirnya, hanya saja hatinya masih bimbang.

Kalau memang ia bukan Sekar yang asli, lalu kemana adik mereka?. Kenapa bisa adiknya keluar dari tubuhnya dan membiarkan orang lain mengambil alih badannya?

SEKAR Where stories live. Discover now