PAST : Twenty Seven.

Comenzar desde el principio
                                    

“Jadi maksud Papa, Papa akan menggantikan Kakek di sana?”

Lagi, Tuan Bang sekali lagi beri gelengan kepala, “Not Papa but you.

“Apa?!”

Kali ini Tuan Bang bawa pandangannya bertemu dengan Chan yang menatapnya penuh keterkejutan, “Kamu, Chris. Kakek memilihmu untuk menggantikannya.”

“T-tapi kenapa Chris? Maksudnya kalau memang Kakek pesiun seharusnya yang menggantikan Kakek itu Papa bukan Chris.”

“Tapi setelah melihat cara kamu bekerja dan mengatasi masalah perusahaan kemarin Kakek lebih mempercayakan perusahaannya padamu.”

I won’t.

“Chris--”

I said I won’t, Pa! Kalau memang bukan Papa kenapa Kakek enggak memilih Uncle Sam? Uncle Sam juga turun tangan kok kemarin, jadi kenapa harus Chris?”

“Karena hanya kamu yang pantas.”

“Uncle Sam juga pantas!”

“Chris, dengarkan Papa dulu. Papa tahu kenapa kamu menolak dan Papa juga paham kenapa kamu bersikeras untuk bilang enggak, tapi Kakek dan perusahannya benar-benar membutuhkanmu setidaknya sampai kondisi kembali seperti sebelumnya dan sisanya terserah kamu.”

“Chris bakal bantu sebisa mungkin tapi Chris enggak mau kalau harus gantiin posisi kakek untuk mimpin perusahaan.”

“Chris--”

“Apalagi sampai harus kembali ke Australia yang itu artinya Chris harus ninggalin Korea dan ninggalin Yeeun sendirian di sini," ucap Chan tegas, “Chris enggak mau dan sampai kapan pun Chris enggak akan mau!”

Usai mengakhiri kalimatnya, Chan segera beranjak dari tempatnya duduk dan meninggalkan ruangan dimana sang ayah--yang sebenarnya sudah menduga jawaban ini--menghela napas berat dan memijat kepalanya yang terasa pening.

×××

“Chris,”

Entah sudah yang berapa kali panggilan Yeeun tak langsung mendapat sahutan. Yeeun mengikuti pandangan Chan mengarah ke depan. Sesekali gadis itu akan melirik Chan yang duduk tepat di sampingnya untuk memastikan objek yang ia pandangi sama dengan yang Chan pandangi.

Namun mulai dari anak kecil yang tengah merengek minta pulang karena takut disuntik, pasangan kakek-nenek yang duduk tenang dengan tangan bergandengan, resepsionis yang setia dengan senyum andalan, sampai lantai rumah sakit, tak satu pun objek yang dipandanginya sesuai dengan yang Chan pandangi.

"Chris,"

Sekali lagi Yeeun memanggil, tetapi pemuda itu masih belum beri sahutan.

“Melamun lagi, ya?” gumam Yeeun.

Gadis itu baru akan mengerjai Chan seperti sebelumnya saat sang pemuda ditemui dalam keadaan melamun ketika tiba-tiba saja rasa mual datang. Salah satu tangannya menutup mulut untuk mencegah apapun yang akan keluar sementara tangan lainnya secara spontan mencengkeram tangan Chan yang sukses mengembalikan kesadaran sang pemuda.

“Yeeun, kamu baik-baik saja?” tanya Chan khawatir.

Mustahil gadis itu mengatakan iya saat mual yang dirasa kian menjadi. Terlebih lagi pening kini mulai menggerayangi kepalanya.

“Kita pulangnya nanti saja, ya? Kamu istirahat dulu di sini kayak biasa.”

Yeeun menggeleng.

“Yeeun, tapi kamu--”

Stand by Me - Stray Kids FanfictionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora