CHAPTER 34

4.5K 403 30
                                    

Kini Seokjin tengah beradu dengan pikirannya. Ia harus membuat strategi bagaimana caranya agar dia dan Younghoon dapat bertemu dan bermain bersama lagi. Dan, Seokjin juga harus berpikir dengan matang agar dirinya juga bisa membawa Jisoo ke pelukannya lagi.

Butuh waktu lama untuk memikirkan banyak strategi yang bagus, tapi dipikiran Seokjin hanya ada satu strategi yaitu, ia harus mengajak Younghoon bermain secara diam-diam agar tidak ketahuan dengan Jisoo, dengan begitu, ia bisa berjumpa dengan putra kesayangannya.

Tapi masalahnya, apakah Younghoon masih sering ikut Jisoo ke tokonya atau malah tinggal dirumah sendiri.

Ah molla

Seokjin melihat jam yang masih pukul satu siang. Ia berpikir, bagaimana jika sekarang ia pergi ke rumah Jisoo dulu, bermaksud untuk mengecek Younghoon.

"Aku beliin mainan lagi aja kali ya buat Younghoon. Tapi apa?.." monolognya.

Seokjin berjalan mondar-mandir sambil berpikir mainan apa yang pantas ia bawa untuk Younghoon.

_____________

"Paman tampan kok kesini, nanti dimalahin Mommy lho.." ujar Younghoon sambil meletakkan hadiah pemberian Paman tampan.

Seokjin yang mendengar itu tersenyum kecut. Apa itu artinya..

"Kenapa? Younghoon gak suka ya kalo Paman tampan dateng kesini lagi?"

Younghoon menggeleng cepat, justru dari kemarin bocah itu terus menangis karna ingin paman tampannya datang lagi kesini. Dan sekarang, lihatlah, mungkin ini yang dinamakan ikatan batin antara ayah dan anak. "Younghoon ceneng banget paman dateng kecini."

Seokjin tersenyum, "kalo gitu, kita main yuk. Mau gak?".

Younghoon agak berpikir sebentar. Tentu ia ingin sekali menerima ajakan itu, tapi kemarin Mommy nya sudah berpesan jika dirinya gak boleh lagi bertemu ataupun bermain dengan paman tampan.

"Gimana, mau gak?"

Younghoon menatap Seokjin setelah itu ia anggukkan kepalanya. "Mau kok, Paman. Tapi mainnya jangan lama-lama, nanti dimalahin Mommy"

Seokjin tersenyum sebagai jawaban. Tapi, dibalik senyuman itu ada rasa kekecewaan yang mendalam. Bagaimana bisa Jisoo melarang keras Younghoon bermain dengan dirinya. Tapi, ia juga salut bagaimana Younghoon menjaga amanah Jisoo. Ya, walaupun itu membuat dirinya berjauhan dengan keluarganya.

_____________

Beruntung sore ini ada banyak anak yang bermain di taman. Ada yang bermain lari-larian dengan teman sebayanya, ada yang bermain gelembung tiup dengan ibunya, bahkan ada yang sampai menyewa sepeda untuk berkeliling di taman ini.

Lain halnya dengan Younghoon dan Seokjin. Mereka lebih memilih bermain sepak bola dengan bola yang mereka bawa dari rumah. Dan, itu adalah hadiah yang diberikan Seokjin.

Mereka sangat asik bermain berdua seperti itu, sudah seperti ayah dan anak. Benar begitu(?)

Seokjin yang menjaga gawangnya dan Younghoon yang menendang bolanya. Sesekali mereka tertawa karna bolanya tidak mengenai sasaran.

"Paman, paman udah ciap belum? Aku mau tendang bolanya nih" sahut Younghoon sembari mengambil ancang-ancang untuk menendang bolanya.

Seokjin hanya memberikan respon anggukkan dan juga jari jempol, bertanda ia siap.

"Ciap ya. Catu.... Dua.... Tiga hiaaatt. AAAAA PAMAN CEPATU YOUNGHOON IKUT KECANAAA"

Seokjin tertawa terbahak-bahak melihat sepatu Younghoon yang ikut terlempar. Bahkan ia tertawa sampai harus memukul-mukul tanah karna saking lucunya. Sedangkan Younghoon malah memasang mimik cemberut seakan ia tidak mau di tertawa kan.

Bad Husband || Jinsoo (END)Where stories live. Discover now