CHAPTER 6

4.6K 413 2
                                    

Update cepet nih:))

_____________________

Seokjin sudah tidak mendengarkan lagi perkataan teman-teman nya yang menyuruhnya untuk berhenti. Saat ini dirinya tengah dikuasai oleh rasa amarah. Seokjin pun meminum gelas terakhir lagi.

"Taehyung, pesenin tiga botol lagi"

"Tapi Hyung, Hyung udah mabok. Masih mau nambah lagi?!" Gimana tidak geram. Sedaritadi Taehyung terus saja memperingatkan Seokjin agar tidak minum terlalu banyak. Seakan tuli, Seokjin malah memesan empat botol soju dan juga dua botol wine dan sekarang malah minta tiga botol lagi. Ah yang benar saja. Sedangkan dirinya, ia hanya memesan satu botol soju karna ia tahu, tidak baik berkendara saat mabuk.

Tapi Seokjin?! Dia sekarang malah seperti orang yang tidak memiliki akal. Dia kini tengah meracau tidak jelas sambil mengumpati nama istrinya. Taehyung tentu tahu jika Jisoo adalah istri Seokjin, karna dia datang saat pernikahan itu berlangsung. Tapi ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Seokjin setelah acara pernikahan itu berakhir.

"Yodah gw pesen sendiri"

Taehyung langsung berdiri, "eh jangan jangan. Biar gw aja" Seokjin mengangguk. Taehyung pun juga langsung memesan apa yang seokjin perintahkan tadi, jika saja orang didepannya ini bukan sahabatnya, mungkin dia akan bodo amat dengan orang itu.

"Sialan. Punya nyali berapa tuh si Jackson sampe berani banget ngajak Jisoo jalan berduaan. Liat aja gw bakalan bales kelakuan elo, Jackson" racauan Seokjin yang diakhiri dengan tawaan yang terkesan jahat.

Kini Seokjin merasakan jika kepalanya mulai pusing, tapi dia tidak memperdulikan itu. Tubuh nya masih menginginkan di tempat berdosa ini, bahkan pikirannya sudah berjalan-jalan ditempat lain.

"Nih Hyung permintaan lu" Taehyung meletakkan tiga botol soju dihadapan Seokjin, dan itu membuat Seokjin tersenyum senang.

"good job" sambil menepuk-nepuk punggung Taehyung. Yang dilakukan Taehyung saat ini hanyalah menghela nafasnya gusar. Ia tidak tahu kapan ini akan berakhir.

_______________

Sudah sejak semalam Jisoo masih belum membuka matanya, dalam artian ia belum sadarkan diri. Ia masih di tempat yang sama, dimana suaminya menyiksanya habis-habisan.

Kini jam sudah menunjukkan pukul satu siang dan itu belum juga ada orang luar yang mengetahui keadaan Jisoo saat ini. Kecuali orang yang bertamu kerumahnya, seperti saat ini.

Saat ini Soobin tengah gelagapan mendapatkan kakak iparnya tidak sadarkan diri di gudang apartemen itu. Ia ingin menelpon Seokjin tapi tangannya seperti dihalangi, ternyata itu adalah tangan Jisoo. Jisoo sempat berucap Walaupun dengan terbata-bata. Ia bilang jika dirinya jangan beritahu Seokjin. Karna saking paniknya, Soobin mengiyakan permintaan Jisoo, dan langsung saja ia menelpon kakaknya yang lain, Minhyuk, agar orang itu dapat menolong Jisoo dengan segera.

Setelah berhasil menghubungi Minhyuk, Soobin berusaha mengelap darah yang terus menerus keluar dari kepala Jisoo. Saking kasihan dengan Jisoo, ia bahkan mengeluarkan air matanya terus-menerus sambil berucap kata 'sadarlah, Noona' pada Jisoo.

Brak!!

Soobin melihat ke arah pintu, ternyata Minhyuk sudah datang. Soobin menghela nafasnya lega tapi itu tidak bisa menghilangkan rasa paniknya.

"Kenapa Jisoo, Soobin?" Tanyanya sambil mendekati Soobin yang sedang menangis.

"Aku gak tau, Hyung.. hiks.. pas aku buka pintunya.. hiks.. Jisoo Noona sudah seperti ini" ucap Soobin dengan sesegukan. "Hyung.. hiks.. ayo bawa kerumah sakit.. hiks.." Minhyuk mengangguk dan langsung menggendong Jisoo, setelah itu ia bergegas membawa Jisoo ke rumah sakit terdekat. Tak lupa juga Soobin yang duduk di bangku belakang sambil memangku kepala Jisoo.

Bad Husband || Jinsoo (END)On viuen les histories. Descobreix ara