CHAPTER 33

4.9K 369 31
                                    

Pagi ini Jisoo sudah disibukkan dengan kegiatan dapur nya. Ia tidak mengira jika orang itu masih berada di rumahnya, itu berarti semalam dia tidak pergi. Betul 'kan?

Niatnya, Jisoo ingin membuat sandwich saja karna itu tidak terlalu ribet dan juga praktis. Cukup membutuhkan waktu tiga puluh menit, semua itu sudah tertata rapi di meja makan. Kini saatnya ia membangunkan Jagoannya untuk sarapan bersama.

"Younghoon, bangun yuk" ujar Jisoo sembari mengelus kepalanya dengan halus. "Sayang, ayo bangun."

Younghoon pun mulai membuka matanya. "Mommy~ paman tampan macih dicini 'kan?"

Jisoo mengangguk, "iya. Sekarang paman tampan udah di meja makan lagi nungguin Younghoon" dengan cepat Younghoon beranjak dari sana, ia segera membersihkan dirinya dan juga menyuruh Jisoo untuk menunggu di meja makan saja.

Jisoo menyetujui itu, ia juga segera beranjak dari sana. Jisoo langsung pergi ke ruang makan dan menyiapkan apa yang belum tersedia disana.

"Jis—"

"Habis ini kamu harus pergi... Dan gak boleh lagi kesini."

Seokjin terpaku dengan ucapan Jisoo barusan. Ia cukup tau jika Jisoo masih membenci dirinya, terlebih lagi kejadian waktu lalu, yang dimana dirinya selalu menyiksanya, melecehkannya, dan berselingkuh. Itu pasti membuat trauma pada diri Jisoo.

Tapi, setidaknya ia pasti boleh 'kan bertemu dengan anak semata wayangnya. Seokjin tau pasti Younghoon juga membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Apalagi, usia Younghoon yang masih sangat kecil. Ia pasti akan iri jika melihat anak seusianya yang sedang bermain dengan ayahnya.

"Mommy~" Jisoo buru-buru mengganti raut wajahnya seperti semula.

"Waahh, anak Mommy udah ganteng dan wangi" ujar Jisoo sambil mendudukkan Younghoon ke bangku.

"Iya dong, 'kan Younghoon mau tampan kayak paman hehehe" Jisoo sedikit melirik Seokjin yang sedang tersenyum karna perkataan Younghoon.

"Haha sekarang Younghoon makan sarapannya ya. Habis ini ikut Mommy ke toko" Younghoon yang tadinya tersenyum kini merubah raut wajahnya menjadi sedih. Itu artinya ia tidak bisa lagi bertemu dengan Paman tampannya.

"Aaaaa Mommy, aku mau cama Paman aja dicini" lirih Younghoon. Bahkan sekarang matanya mulai berkaca-kaca.

"Gak bisa sayang, Paman kan juga harus kerja kayak Mommy. Jadi Younghoon harus ikut sama Mommy"

"Aaaa Mommy.. hiks.."

"Jis, aku gak papa kok kalo Younghoon sama—"

"Enggak, aku bisa ngurus sendiri. Mending kamu habisin makanan kamu terus pergi dari sini"

Seokjin hanya menatap Younghoon yang sedang merengek karna tidak ingin pergi dari. Ia pun juga sama, tidak ingin pergi dari Younghoon.

________________

"Hyung, kita ada meeting satu kali lagi, abis itu kita udah bisa balik lagi ke Seoul."

Seokjin menatap Taehyung yang barusan berucap. Itu artinya ia hanya memiliki kesempatan yang tidak banyak. Bagaimanapun dalam tiga hari itu, ia harus bisa membawa Jisoo kembali lagi padanya dan tinggal serumah lagi.

"Tae, emang kita gak bisa perpanjang lagi waktu kita disini?"

Taehyung mengernyitkan dahinya, ia kira Seokjin akan senang dengan kabar ini karna setaunya Seokjin tidak suka berlama-lama di luar kota.

"Ya.. bisa aja sih, lagi pun perusahaan di Seoul udah berjalan kayak semula. Emang Hyung mau ngapain?"

Sebelum menjawab, Seokjin mengajak Taehyung untuk duduk di sofa saja agar pembicaraan mereka tidak terlalu formal.

Bad Husband || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang