Ia tidak pernah merubah takdir. Sedikitpun tidak boleh.

Iris mata Mikasa, Connie, dan Jean melebar ketika melihat jari telunjuk [Name] bersiap menarik pelatuk.

Darah kembali mengalir di mata kanan sang gadis, seakan-akan [Name] tengah mengeluarkan air mata.

Air mata darah.

"Armin!"

DOR!

~

Pertempuran antara Marleyan dan Paradise makin sengit. Situasi yang berpihak pada Marleyan kini sedikit demi sedikit mulai berpihak pada Paradise. Zeke yang terluka parah berusaha bangkit. Namun, ia tidak bisa menghampiri Eren, begitu pula sebaliknya.

Reiner yang mati-matian menahan Eren membuat keduanya terdesak.

"Eren, sekarang aku akan memanggil para titan!"

Mulut Zeke terbuka, bersiap untuk berteriak. Namun, sebuah panggilan dari seseorang membuat ia urung sejenak.

Colt yang tengah menarik Falco berlari menghampiri Zeke.

"Falco, dia tidak sengaja menelan cairan tulang belakangmu! Kumohon, jangan berteriak!"

Iris mata Zeke melebar. Ia kembali diberikan pilihan sulit yang mempertaruhkan adiknya, Eren, dan pejuang cilik, Falco.

Colt terus berteriak, mengatakan segala isi hatinya terkait perilaku Zeke. Ia tidak mengerti dengan jalan fikiran Zeke yang berkhianat pada Marley. Ia juga tidak menyangka bahwa Zeke akan melibatkan anak kecil. Karna setahu dia, Zeke bukan orang yang sekejam itu.

"Aku tidak menyuruhmu untuk diam saja seperti itu dan mati! Aku hanya ingin kau menunggu sampai Falco berada di luar jangkauan efektif teriakannya!"

Sosok Gabi yang tengah menunggangi kuda datang, ia harus segera membawa Falco pergi sejauh mungkin dari sini.

"Colt... perasaanmu pada adikmu, aku sangat memahaminya."

Benar, ia paling tahu bagaimana perasaan ingin melindungi. Rasa ingin menempatkan sang adik dalam posisi paling aman. Memikul beban agar sang adik tidak lagi menampung kebencian. Merelakan nyawa agar bisa melindungi.

Zeke paling tau perasaan itu.

"Itulah kenapa... sayang sekali...."

Wajah Colt dan Falco memucat. Teriakan beast titan terdengar begitu keras, seakan menulikan pendengaran selama beberapa saat.

"Falco!"

Tanpa ragu, Colt memeluk sang adik erat. Tidak peduli jika nanti dia harus mati karna hal ini. Setidaknya ia mati dengan kondisi memeluk adiknya nanti.

"Tidak apa-apa Falco! Kakak akan selalu bersamamu!"

Mati-matian Falco berusaha melepaskan diri. Namun, Colt terus mendekapnya erat.

Cahaya petir mulai muncul dari tubuh Falco. Orang-orang yang tak jauh dari sana pun merasa demikian. Tubuh mereka membeku ketika menyadari apa yang terjadi.

SRET!

Di detik sebelum Falco berubah, suara gas serta gesekan tali maneuver gear terdengar.

BUM!

BUM!

BUM!

Serentak, seluruh warga paradise dengan ban dilengan telah resmi berubah menjadi titan.


























Serentak, seluruh warga paradise dengan ban dilengan telah resmi berubah menjadi titan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.























"Sialan, si monyet itu bahkan tidak memberiku waktu untuk sekedar menarik bernafas!"























[A/N]

Percakapan singkat antara Emma dan mbak Nem.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
















Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.













See you in next chap!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


See you in next chap!

ISEKAI | AOT X ReadersWhere stories live. Discover now