Part 19

102K 8.5K 1K
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

"Bukan api jika tidak membakar, bukan benci jika tidak melukai."-Zarra

***

Pagi ini Ara sudah siap dengan seragam sekolahnya. Yaps, hari Senin dimana ia akan melaksanakan ujian, penentu dimana murid lulus atau tidaknya. Erlan pun beberapa hari ini dengan setia menemani Ara belajar agar gadis itu fokus untuk belajar dan tidak melimpir menonton drakor yang akhirnya membuat Ara melupakan tugasnya.

Ara yang merasa sudah siap mengambil tas sekolahnya dan bergegas turun ke bawah. Di bawah sudah ada Erlan yang tengah memakan menu sarapannya dengan tangan yang asik mengetik sesuatu di laptop yang berada di depannya.

"Selamat pagi." sapa Ara semangat.

Erlan menolehkan kepala ke arah Ara yang tengah berjalan kearahnya. "Pagi." Erlan tersenyum dan mengusap sebentar pucuk kepala Ara. Ara pun duduk di hadapan Erlan dan memulai sarapannya.

"Kak," panggil Ara dengan tangan yang menyuapi makanan ke mulutnya.

Erlan menoleh sebentar. "Hm?"

"Ara bawa mobil sendiri ya, kakak langsung berangkat ke kantor aja."
ucap Ara disela mengunyah roti.

"Aku anter." balas Erlan singkat.

Ara menggeleng cepat. "Gausah, aku bisa berangkat sendiri. Lagipula ini udah siang, nanti kakak bisa telat kalo nganterin Ara dulu."

"Aku bosnya."

"Gak, pokoknya Ara bawa mobil sendiri titik." tegas Ara kemudian bangkit dan menyalami Erlan.

"Ara berangkat dulu, bye." ucap Ara lalu berlari keluar rumah.

"Tung-"

Erlan berdecak, ia segera mengambil ponsel yang berada di saku jasnya.

"Halo bos." ucap seseorang dibalik telpon

"Ikuti Nona, jangan sampai ketahuan." perintahnya.

"Baik bos."

Erlan memutuskan telpon sepihak, ia mengambil tas dan laptopnya kemudian berjalan keluar. Beberapa bodyguard menyambutnya di luar rumah, mereka sudah siap untuk mengikuti kemanapun Erlan pergi. Kali ini, Erlan memutuskan untuk berangkat sendiri, bodyguardnya ia akan beri tugas untuk berjaga di sekitar sekolah Ara untuk mengawasi gadis itu.

Erlan memasuki mobil hitam kesayangannya dan melajukan mobil menuju kantor.

***

Mobil putih yang dikemudikan Ara terparkir sempurna di parkiran sekolah. Banyak pasang mata memandang kearah mobilnya karena merasa asing melihat mobil itu. Kali ini Ara menggunakan mobil berwarna putih milik Erlan yang baru saja laki-laki itu beli untuknya.

 Kali ini Ara menggunakan mobil berwarna putih milik Erlan yang baru saja laki-laki itu beli untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang