"Astaga! Ini baru punggung aja udah bikin Ara engap, gimana liat depannya ya." Ara berseru dalam hati.

Erlan membalikkan badan membuat Ara kembali melongo.

Ara terpengarah melihat tubuh atletis Erlan, badan tegap berorot yang tidak berlebihan, perut sixpack nya yang membuat Ara ingin mengelus perut itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ara terpengarah melihat tubuh atletis Erlan, badan tegap berorot yang tidak berlebihan, perut sixpack nya yang membuat Ara ingin mengelus perut itu. Wajah tampan dengan tatapan tajam khas Erlan, bukankah Ara beruntung mendapatkan Erlan?

"Udah mandanginnya."

"Belum." jawab Ara tanpa sadar. "E-Eh, apa tadi?" tanyanya gelagapan.

"Udah mandangin badan aku?"

"Udah hehehe, badan kakak bagus. Ara suka." puji Ara jujur.

"Iyalah, aku rajin olahraga. Engga kaya kamu yang hobinya cuma makan, rebahan, nonton , jalan-jalan."

Ara tidak mengelak karena apa yang Erlan ucapkan benar adanya, ia mulai berjalan mendekati Erlan yang kini tengah duduk di pinggir ranjang rumah sakit.

Ia mengusap pelan tubuh Erlan menggunakan handuk kecil yang sudah ia basahkan itu. Tangannya gemetar saat mulai membersihkan perut Erlan, entah kenapa ia merasakan wajah Erlan lebih dekat sehingga hembusan nafas laki-laki terasa di dahinya.

Ara yang menunduk membuat Erlan dapat mencium wangi rambut gadis itu, wangi yang memabukkan membuatnya nyaman untuk terus mencium rambut istrinya.

"Jangan ganti shampoo ya." ucap Erlan tiba-tiba yang membuat Ara menaikkan alis bingung,

"Kenapa?"Ara bertanya heran.

"Suka wangi rambut kamu." ucap Erlan jujur tanpa tau jantung Ara yang kini berdetak cepat.

Ceklek

Pintu ruangan Erlan terbuka menampilkan Mommy Erlan yang berjalan sambil berkacak pinggang. Wanita itu berjalan mendekati anak dan menantunya, sampai di depan Erlan, ia menjewer telinga anak laki-lakinya itu.

"Aduh!" ringis Erlan.

"Mom! Anaknya sakit kenapa dijewer gitu sih." ucap Daddy yang baru melangkah masuk ke dalam ruangan Erlan.

"Ini anak kamu, sakit ga ngasih tau orang tuanya. Kenapa sih kamu El? Sosoan nangkap anak buah kamu yang berkhianat gitu, pake segala kena tembakan lagi. Malu-maluin banget kamu." cerocos Shenna yang hanya dibalas tatapan datar oleh Erlan.

"Udah?" tanya Erlan.

"Udah apanya?"

"Udah ngomongnya."

ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now