𝑻𝒆𝒎𝒃𝒐𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉🐥

500 66 15
                                    

Playlist || Naff: Akhirnya Ku Menemukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Playlist || Naff: Akhirnya Ku Menemukanmu.

              Aku membuka jendela kamar dengan hati yang riang, hari ini adalah pertama aku masuk ke sekolah setelah 2 minggu berlibur. Secercah sinar matahari pagi menyapaku seakan tersenyum bahagia denganku.

Aku Sora Agnesia, usiaku tahun ini 17 tahun murid kelas akhir di SMAN Nusantara. Aku baru saja kembali dari Jogja, setelah menghabiskan 2 tahun sekolah di sana akhirnya aku memutuskan kembali ke Jakarta dan melajutkan sekolah di sekolah lamaku.

Iya, waktu masa orietasi siswa selesai aku mutuskan untuk sekolah di Jogja dan tinggal bersama Kakek dan Nenek. Kala itu Ayahku mengalami sebuah kecelakaan saat pulang bekerja dan di sanalah hatiku terpukul saat dokter bilang nyawa Ayah tidak bisa diselamatkan.

Duniaku runtuh seketika, aku tidak tau harus apa, seakan arah untuk ke depan sana sangatlah berat. Ibuku pun sudah pergi meningglkanku lebi dulu, ia meninggal saat melahirkanku. Kata Ayah, Ibu adalah wanita paling cantik dan paling baik yang pernah ia miliki.

Alhasil, karena aku takut untuk tinggal sendiri di kota besar seperti Jakarta, aku memutuskan untuk pergi ke Jogja. Kampung halaman Ibuku.

Tapi, setelah 2 tahun berlalu aku mempunyai niat untuk kembali ke kota kelahiranku ini. Menetap kembali di rumah Ayah dan Ibu, walaupun harus seorang diri di rumah yang berukuran 50 meter.

Ya, aku bukan dari kalangan elit Jakarta. Aku hanya tinggal di perkampungan gang sempit, Ayahku pun hanya pegawai negeri sipil di kelurahan setempat dan dana pensiunan itulah yang menunjang kehidupanku selama ini.

Setelah beberes dan merapihkan data yang ingin aku serahkan ke kepala sekolah aku bergegas keluar dari kamarku ini dan tidak lupa mengunci semua pintu.

Langkah pelan menuju gerbang rumahku yang besinya sudah karat. Maklum rumah tua.

Kulangkahkan kakiku menuju ujung gang untuk menunggu angkutan kota, sebentar aku lihat jam tanganku. Sedikit terkejut saat jam sudah menujukkan pukul 7 kurang 15 menit.

Hatiku jadi takut sendiri, apalagi angkutan kota yang aku tunggu belum kunjung datang juga. Terlebih ini hari senin, upacara pertama sekolah sebentar lagi dimulai.

Resah hatiku, aku hanya bisa berdoa kalau angkutan kota yang kutunggu segera datang.

"Pasar minggu pasar minggu pasar minggu!!!"

Sedikit lega hatiku ketika suara kernet itu terdengar di telingaku, karena itu tandanya angkutan yang aku tunggu sudah datang.

Tanganku terjulur dan angkutan kota itu berhenti, aku masuk ke dalamnya, hal pertama menyambutku adalah, sumpek. Sepertinya bukan Jakarta namanya kalau tidak sumpek.

SAMBOJA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang