LH 02: MRS. ANOA

3K 841 666
                                    

Hai!

Up lagi nih hehe.

Budayakan vote dan comment dulu sebelum membaca yaa.

HAPPY READING💗

Sorry for typo!

***

"Jadi, kemaren lo liat kucing cium-ciuman di kolong got sambil kayang? Ngakak anjir, gak kuat pengen ketawa!" ujar seorang perempuan sambil memukul-mukul Meja. Sesekali tangannya mengusap air matanya yang tanpa sadar menetes. Anca Zabryna.

"Lo udah ketawa anjir, jangan bikin gue bengek." Cindy Olivia---temannya mengusap air matanya. Masih terbayang wajah 2 kucing yang terciduk berciuman di kolong got waktu itu.

"Tahu gak Ca, kucingnya itu tuh aduh apa sih namanya ...." Cindy berbicara sambil tertawa.

"Apa-apa?" Anca kepo dan mendekat ke arah Cindy.

"Pas udah keciduk tu kucing langsung dikawinin sama emak bapak gue dong."

"Stop ihh, gak berenti ketawa help! Aduh aduh masuk angin nih gue." Anca tak bisa berhenti tertawa, tak menyadari ada tatapan sinis di belakangnya.

"Terus terus lo tahu gak, pas malem pertamanya mereka ngapain?" Cindy berujar dengan ekspresi anehnya.

"Malam pertamaan lah bego."

"Enggak! Mereka main."

"Hemm main yaa." Anca mengeluarkan muka innocentnya.

"Main bekel 'kan?" tanya Anca dengan semangat.

"NAH IYAA!" Cindy berucap setuju.

"Bisa diem gak?" ujaran penuh kesinisan itu berasal dari mulut Sheina Amora.

"Aduh aduh gak bisa, ini gu-ahahaa gue ngakak. Gak bi-ahahaha berenti, perut gue sakit uhuhuu," ujar Anca tak memberhentikan tawanya.

Shei melirik sinis ke arah Anca." Mangkanya ke sekolah tuh bawa buku! Bukan kantong kehumoran yang lo tahu, receh."

"Heh anak konda gue tuh sebenernya-bentar dulu pengen kentut." Anca memegang perutnya yang bergejolak.

"Ngakak kentut!" Cindy tertawa lagi ditempatnya. Anca pun ikutan tertawa.

"Aduh, aduh, udah woy, capek gue." Cindy mendudukan dirinya sambil memegang perut.

"Shei mending lo ambil kantong kehumoran Anca deh, dia kalo udah ngakak kaya kesurupan. Gak bisa berenti." Cindy berkata sambil menunjuk Anca yang guling-guling di lantai seperti orang haus belaian. Padahal Cindy sama recehnya seperti Anca.

Shei hanya melirik sinis kemudian berjalan ke arah kursinya bersama Iris dan Eren, antek-anteknya.

"Gue curiga, kayaknya si Shei keturunan si Spongeboob deh. Marah-marah mulu, heran," celetuk Cindy, Anca sudah mendudukan dirinya kembali.

"Seperti keadaan dunia bawah laut, wow primtit primtit," lanjut Cindy.

"Primitif bego! Goblok anjir, Spongeboob mana ada marah-marah." Anca tertawa lagi.

"Udah kayak orang gila gue. Mangkal dah gue, lumayan bisa dapet dolar." Anca sudah berhenti tertawa, dia mengusap pipinya yang basah karna air mata kebahagian. Memang sereceh itu.

"Tur! Kalo gue mangkal besok bisa dapet dolar gak?!" Anca bertanya sambil berteriak kepada laki-laki yang sedang dikerubungi oleh banyak perempuan, bukan karena ganteng ataupun pintar. Tapi si Catur, cowok yang suka pake baju item putih itu adalah ahli gosip atau lebih tepatnya lambe turah SMA Adijaya.

Logic & Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang