Babak 01 - HELIOS (1)

267 83 37
                                    

Babak 01 - HELIOS (1)

.

.

-- Twins House-

.

Suara gaduh yang sangat luar biasa berisik terdengar hingga ruangan makan membuat beberapa penghuninya menatap heran pada lantai atas, tempat suara gaduh itu berasal.

"Kekacauan apa lagi yang dibuatnya?" tanya Lathan sambil memotong daging di piringnya.

"Entahlah, mungkin sibuk mencari kaus kaki yang hilang," Hailey yang jawab, dan itu menjadi kebiasaan si pembuat gaduh di pagi hari.

"Kebiasaan banget kalau pagi selalu gaduh, heran," tambah Steve, sambil geleng-geleng kepala di tambah mengaduk sereal di mangkuknya.

"Yaaa......." Siapa lagi yang hobi teriak kalau bukan Kevin.

"Aku hitung sampai 3, kalian aku tinggal," ini Jo. Kalau udah kepalang kesal, suaranya semakin tinggi dan terdengar sampai lantai 2.

"Sebentar, Kak.....," jawab si pembuat gaduh bersamaan.

"1....," Jo mulai menghitung

"Dadah... kami berangkat ya," Steve dan Kevin berucap bersamaan.

"Tunggu...,"

"Mama Son, kami permisi ya," Lathan kemudian pamit.

"2.....,"

"Oh God. Sebentar dong.....," jawab si pembuat gaduh bersamaan. Tak lama turunlah mereka. Ya mereka, si kembar.

"Terima kasih atas sarapannya, Mama Son," Hailey berdiri sambil sedikit membungkuk kepada pemilik rumah, mama si kembar.

"Ti.....,"

"Kami berangkat Ma. Love you," ucap si kembar.

"Ga....," Jo selesai menghitung dan si kembar udah dibelakangnya sambil tersenyum tanpa dosa.

.

.

Di dalam mobil, Hailey membuka suara sambil protes. Dan dimulailah sesi cerewetnya yang dimulai awal perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan, sekolah si kembar.

"Bisa gak sih kebiasaan kalian di ubah? Besok-besok kami gak mau jemput kalian lagi deh kalau gitu."

"Kalian pergi sendiri aja ya, naik bus."

"Yah, jangan dong kak. Janji deh gak ribut lagi tiap pagi."

"Apalagi kali ini, hmm?"

"Semalam kami keasyikan membahas salah satu materi utama dikelasnya adek. Tentang Helios," jawab Farrel.

"Aaa... Aku paham. Itu salah satu mitolgi Yunani, bukan? Helios si Dewa Matahari?" tanya Steve.

"Iya kak. Ternyata kisah Helios sendiri juga gak bagus ya. Dia ceroboh dan gara-gara dia salah satu anaknya jadi korban. Duh, malangnya dirimu Phaethon," ujar si Adek.

"Aku udah gak begitu ingat tentang kisah Helios ini, sih. Tapi, kalo diliatkan beberapa gambar beberapa dari mereka, aku bisa mengingatnya," Steve lagi-lagi menjawab. Dan ya, terkadang sifat pelupanya suka kumat.



Ckitt ....

Suara rem mobil menghentikan pembicaraan seru mereka.

"Okay Twin, you've arrived now. Take care and don't be naughty at school," ucap Jo. Dia memang selalu mengatakan hal yang sama setiap mengantarkan si kembar sekolah.

TWILIGHT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang