13. Istimewa

20 4 4
                                    

Sephia- Chapter 13


Biasanya aku sangat menikmati libur semesterku. Tidak perlu bangun awal, terbebas dari pelajaran sekolah yang melelahkan dan tentu saja dapat berlibur ke beberapa tempat wisata bersama keluarga. Namun di saat itu, aku tidak dapat benar-benar menikmatinya lagi-lagi karenamu, Vin.

Kamu dengan jelas mengatakan suka padaku. Apa itu sama dengan ajakan berkencan? Apa sekarang kita adalah pasangan? Tapi kamu hanya mengatakan suka tanpa mengajakku pacaran. Bahkan setelah hari itu kamu bahkan tidak mengirimiku pesan satu pun. Bukankah keterlaluan sekali sikapmu itu, Vin?

Aku mengambil ponselku. Haruskah aku menghubungimu lebih dulu? Kugelengkan kepalaku. Tidak, aku tidak dapat melakukannya.

Iseng, aku buka akun Facebook-mu. Tidak ada informasi menarik yang aku dapatkan. Kamu memang bukan tipikal orang yang akan memposting segalanya di media sosial. Status saja jarang kamu posting. Bahkan tidak ada foto yang kamu upload selain foto profil-mu yang aku yakin itu adalah foto lamamu-masa SMP mungkin. Namun aku tertarik dengan satu nama familiar yang sering menandaimu pada foto-foto yang di-upload-nya. Aku baru tahu bahwa kamu dan Bella dari SMP yang sama. Untuk anak seaktif dia, beruntung akunnya tidak terkunci. Justru dari akun Bella aku dapat melihat foto-foto lamamu. Melihatmu tumbuh sampai sekarang. Dan sepertinya kalian memang sedekat itu, terbukti kalian pernah liburan bersama. Atau mungkin keluarga kalian juga dekat? Entahlah, hubungan kalian memang membingungkan saat itu. Hingga membuat orang-orang salah paham. Termasuk diriku.

***


Kuraih ponselku dari atas meja belajar saat benda itu tidak berhenti berdering. Malam itu menuju pukul 9, tapi grub LINE kelas justru semakin aktif. Ternyata Aldi sedang menghasut kelas untuk mengadakan acara kumpul-kumpul.

Odilia Cindy M. : Males jalan jauh.

Aldi Widjaja : Gak perlu jauh-jauh. Kumpul di mana aja gitu.

Zahra F. : Bilang aja lo gabut nggak kemana-mana kan?

Aldi Widjaja : Gak juga. Biar kelas kita kelihatan kompak kayak kelas sebelah aja.

Aldi Widjaja : ini kenapa yg muncul dikit amat? Ketua kelas mana ini?

Dio K. : Udah gue bilang, ogah gue jadi ketua kelas lagi.

Harry Dwi Irawan: pada suka masa kepemimpinan lo, Yo.

Dio K. : 💩

Zahra F. : Serius gue juga dukung Dio jadi ketua kelas kita lagi.

Odilia Cindy M. : Gue ngikut aja.

Brigitta Maura Putri : Gue juga setuju sama Zahra.

Agustina A. : Gue juga setuju sama Zahra. (2)

Fellicia N. : Gue juga setuju sama Zahra. (3)

Rheo Saputra : Gue setuju.

Aldi Widjaja : WOI, INI BUKAN VOTING KETUA KELAS!!! AYOKLAH KUMPUL-KUMPUL.

Agustina A. : Lo sekangen itu ya sama gue Di? Belum ada seminggu juga ngga ketemu.

Zahra F. : Kumpul di mana? Lo buat acara juga nggak jelas.

Aldi Widjaja : ya udah bakar-bakar ajalah kita di rumah Gavin.

Sephia : Sepenggal Kisah di Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang