11. Angry

153 14 0
                                    

"Astaga! Kalian di sini? Bagaimana bisa?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga! Kalian di sini? Bagaimana bisa?"

Perasaan senang dan bingung muncul dalam lubuk hati Vee. Memandang ketiga sahabatnya penuh kerinduan.

"Tentu saja bisa," kata gadis dengan senyum menampilkan deretan gigi dengan behel yang terpasang. Prighking Sureeyares, atau bisa dipanggil Priking.

"Kami merindukanmu, tahu!" ucap gadis yang arogan dengan raut pura-pura kesal. Prim Chanikan.

"Kau tahu, kami pindah ke Indonesia hanya untuk bertemu dan satu sekolah denganmu," kata gadis manis itu. View Benyapa.

Sungguh persahabatan luar biasa, bukan? Ketiga teman Vee pindah ke Indonesia dari Thailand hanya untuk bertemu dan satu sekolah dengan Vee.

Perkataan View sungguh membuat Vee terharu. Pasalnya, ia juga sangat merindukan ketiga sahabatnya. Pindah ke Indonesia memanglah bukan keinginannya, melainkan karena pekerjaan orang tuanya.

"Uh, kalian membuatku terharu," kata Vee sembari terkekeh. "Tapi ... di mana Azrel?"

Velix menyeruput minumannya, lalu menjawab, "Dia sedang ada tugas. Makanya tidak datang."

"Sayang sekali. Pasti Prim merindukannya." Perkataan Vee dihadiahi tatapan tajam dari Prim.

"Untuk apa aku merindukannya? Dia sangat menyebalkan, huh!" ketus Prim dengan wajah kusutnya dan sedikit salah tingkah

Vee, Velix, View, Priking tertawa melihat sahabat arogannya ini sedang salah tingkah. Jauh dalam lubuk hati Prim, ia merindukan lelaki menyebalkan itu.

Di tengah-tengah mereka membicarakan hal-hal yang menyenangkan, tak terlalu jauh dari jarak mereka, seorang lelaki tengah mengamati kelima manusia yang bercanda ria. Jari-jari tangan ia ketukan ke meja. Tentu saja dia Val. Sudah beberapa menit yang lalu ia di sana.

"Sudah cukup bermain-mainnya, gadis bodoh!"

Lelaki itu beranjak dari tempat duduknya. Langkahnya mendekati kelima manusia yang tak jauh darinya. Karena Vee yang duduk membelakangi Val, ia tak tahu kedatangan lelaki itu.

Tatapan heran terlihat pada Velix, Prim, View, dan Priking saat melihat Val.

"Sssst!" Prim mengodekan lewat mata pada Vee agar melihat ke belakang.

Vee yang tak tahu apa maksudnya hanya mengernyitkan keningnya tak mengerti. "Apa?"

"Lihatlah ke belakangmu, bodoh!" sentak Prim kesal.

Vee menoleh ke belakang. Matanya terbelalak, tiba-tiba saja ia berdiri. Dengan tubuh yang bergetar, ia bertanya pada lelaki itu. "Se-sedang apa kau di sini?"

Tanpa mau menjawab, tangan Val mencekal tangan kanan Vee dan menariknya agar keluar dari restoran. Velix yang melihat itu reflek mencekal tangan kiri Vee.

"Siapa kau?" tanya Velix. "Seenaknya saja membawa dia pergi."

Ketiga gadis yang tadi duduk, kini sudah berdiri. Seraya menatap lelaki tak dikenal yang hendak membawa Vee pergi.

Mr. Psycho (Hiatus) Where stories live. Discover now