DOR!
DOR!
"PHI!"
Gadis itu menutup mata juga menutup telinganya dengan tangan kala mendengar suara peluru yang ditembakkan. Terdengar pula rintihan seseorang yang terkena tembakan tersebut.
Perlahan, gadis itu membuka matanya juga melepaskan tangan dari telinganya. Sorot matanya menatap punggung lelaki yang berusaha menyelamatkan. Sedetik kemudian, gadis itu jatuh pingsan akibat syok dengan apa yang ia lihat.
↓↓↓
Eungh
Lenguhan gadis itu sedikit mengejutkan kedua lelaki yang duduk di samping ranjang si gadis.
"Eh? Apa dia sudah mulai sadar?"
"Sepertinya, iya."
Perlahan, gadis itu membuka matanya. Objek pertama yang ia lihat adalah langit-langit bercat putih, lalu telinganya mendengar suara orang yang tak jauh darinya. Ia menolehkan kepalanya, sontak saja gadis itu terduduk.
"Si-siapa, kalian? Di mana aku?" tanya gadis itu bergetar ketakutan melihat dua lelaki asing ini.
"Tenanglah dulu. Kita bukan orang jahat," jawab Diaz menenangkan si gadis yang terlihat panik juga takut.
"Benar. Kita hanya menolongmu tadi saat kau pingsan," sambung Rigel.
Gadis itu tampak berpikir sejenak. Kepalanya pusing kala mengingat kejadian yang menimpanya. Lelaki itu ... pencuri itu? Tembakan? Apa yang terjadi?
"Apa kau terluka?" tanya Diaz.
"Mai bpen rai kha. Khop khun na kha sudah menolongku."
Rigel menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu tertawa renyah. "Bahkan aku tak mengerti bahasa itu."
"Maksudku, aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah menolongku."
Rigel manggut-manggut mengerti.
Gadis itu seolah tersadar dengan lelaki yang tadi tertembak. Ah? Apa dia benar-benar tertembak?
"Boleh aku bertanya?"
"Tentu," jawab Diaz.
"Di mana lelaki yang tertembak itu? Maksudku, lelaki yang mengejar pencuri sebelum kalian menolongku?"
Ceklek
Belum sempat Diaz menjawab, seseorang membuka pintu membuat ketiga manusia yang berada di dalam itu melihat siapa yang baru saja masuk.
Mata gadis itu terbelalak. Apa matanya mulai bermasalah? Bagaimana bisa yang ia lihat adalah orang yang tadi tertembak ... dan lihat saja, sepertinya tidak terjadi apa-apa.
YOU ARE READING
Mr. Psycho (Hiatus)
Mystery / Thriller"Kau ingin ku bunuh, atau ...," Lelaki yang mengungkung gadis itu menyeringai. "Kau ingin aku menjadi kekasihmu?" Tubuh gadis itu bergetar hebat. Perasaan takut yang melanda hatinya karena mendengar bisikan iblis di hadapannya. Tangan lelaki itu mem...