9. Picked up

133 12 3
                                    

Pagi hari, Val sudah siap dengan seragam sekolahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari, Val sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tak lupa juga membawa coorel box berisikan es krim untuk ia jual di kantin sekolah.

"Val, kau berangkat saja duluan. Aku akan dijemput oleh temanku," kata Jesslyn yang baru saja keluar dari Panti.

"Tumben?" Val heran, biasanya Jesslyn merengek untuk berangkat bersamanya. Namun, kali ini, Jesslyn untuk memintanya duluan karena ini berangkat bersama temannya.

Jesslyn mengusap tengkuknya seraya terkekeh. "Ah, itu ... pokoknya duluan saja." Kemudian ia mendorong pelan tubuh Val. "Sana berangkat!"

Lelaki itu tak menggubris. Ia menaiki motornya tak lupa juga memakai helm untuk keamanan berkendara, lalu ia lajukan motornya meninggalkan Jesslyn yang masih diam di tempat.

Selama perjalanan, pikiran Val tak henti-hentinya memikirkan gadis yang sudah menjadi kekasihnya. Apa? Kekasihnya? Apa ia harus menganggap gadis itu sebagai kekasihnya, sedangkan hatinya masih belum ada benih cinta sedikit pun? Katakan Val jahat. Namun, ia melakukannya untuk menjaga semua rahasia yang sudah diketahui oleh gadis itu.

Saat Val sudah sampai di depan gerbang sekolah, tak sengaja kepalanya menoleh ke belakang. Ia melihat sebuah motor yang ditumpangi oleh dua manusia. Salah satunya adalah seseorang yang ia kenal. Ya, gadis itu. Gadis yang menjadi kekasihnya berangkat bersama lelaki lain.

Entah kenapa hatinya merasa kesal dan marah melihat pemandangan sekilas itu. Val membuang pandangannya, lalu memasukkan motornya ke area parkiran sekolah.

Seperti biasa, wajah dingin nan datar itu selalu jadi sorotan mata para kaum hawa. Berjalan seraya menentang coorel box ke arah kantin. Dari kejauhan, Val melihat dua temannya yang berlari ke arahnya.

"Val, tumben sekali kau sendiri?" tanya Rigel.

"Aku memang selalu sendiri," jawab Val tanpa menghentikan langkahnya.

"Di mana Jesslyn?" Kali ini Diaz yang bertanya. Val hanya mengendikkan bahunya.

Sudah sampai di kantin, Val menitipkan es krim itu pada salah satu penjual yang ada di kantin. Setelah selesai, Val menghampiri kedua temannya yang tengah menunggunya di luar kantin.

Mereka pun pergi ke arah roof top. Setelah sampai di roof top, keadaan hening. Tak ada yang membuka pembicaraan. Val melihat ke bawah, motor dan mobil yang terparkir di parkiran, tampak kecil jika dilihat dari atas. Iseng-iseng saja melihat-lihat, netranya tak sengaja mengarah pada motor yang tampak familiar baginya.

Matanya memicing memperjelas penglihatannya. Motor itu, motor yang tadi membonceng kekasihnya. Dahinya mengernyit kala si pengendara motor itu melepas helmnya.

"Apa dia siswa baru di sini?" tanya Val tiba-tiba.

Diaz dan Rigel mendekati Val dan mengikut arah pandang lelaki itu.

Mr. Psycho (Hiatus) Where stories live. Discover now