10. Stalker

127 13 5
                                    

Pembaca yang bijak akan tahu apa arti kata ini

Menikmati memanglah mudah
Namun, tak semudah menciptakan
Hargailah

Menikmati memanglah mudahNamun, tak semudah menciptakanHargailah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ke-kenapa kau mengajakku ke sini?"

Tak ada jawaban dari lelaki itu. Kepala Vee hanya menunduk, tak berani menatap wajah tampan Val. Rambut yang bergoyang seiring angin berhembus menerpa kedua insan itu.

Vee heran dengan lelaki itu yang tiba-tiba mengajaknya ke sini. Taman yang dipenuhi rerumputan hijau dan bunga warna-warni di pinggiran. Tak lupa pohon besar yang mereka sandari.

"Siapa lelaki itu?"

Pertanyaan itu membuat Vee mengernyit. "Maksudmu?" tanya baliknya.

"Lelaki yang tadi pagi bersamamu," jawab Val seraya mengembuskan napasnya.

Mata Vee menatap ke atas, seolah mengingat-ngingat lelaki yang pagi tadi bersamanya. Ah, dia baru ingat sekarang.

"Dia ... Velix, hanya temanku."

Seketika suasana jadi hening. Membiarkan angin menampar wajah mereka, juga suara daun-daun yang berjatuhan dari pohonnya.

CKREK

Dari belakang, seseorang mengambil gambar kedua manusia itu. Val yang memiliki indra pendengaran tajam itu pun mendengarnya. Saat itu pula Val merasa curiga bahwa ia tengah diikuti. Lebih tepatnya dibuntuti. Mata Val menelisik, tapi kepalanya tak bergerak. Sedetik kemudian, ia mendengar suara langkah yang menginjak dedaunan kering dari belakang.

"Dasar penguntit!" gumamnya pelan.

"Apa?" tanya Vee yang tak jelas mendengar gumaman Val.

Tanpa mau menjawab, Val menarik tangan gadis itu untuk segera pergi dari taman. Vee menampilkan ekspresi bingung. Lagi-lagi lelaki ini bersikap aneh. Ada apa sebenarnya?

"Kita mau ke mana lagi?" tanya Vee.

"Pergi. Cepatlah naik!"

•••

Sesampainya di depan rumah Vee mengajak Val untuk masuk ke rumahnya. Namun, Val menolak.

"Sebaiknya kau cepat masuk. Kunci seluruh pintu dan jendela," kata Val. "Apa orang tuamu ada?"

Vee menggeleng. "Ibu dan ayahku bekerja, bisa dipastikan mereka akan pulang larut malam ini."

"Kalau begitu, ikuti semua perintahku. Jangan biarkan orang asing masuk dan pastikan malam ini kau tidak keluar rumah.  Aku tidak ingin menolongmu jika terjadi apa-apa."

Baru saja Vee akan senang dengan perhatian kecil yang diberikan Val, tapi sedetik kemudian, ia mengutuk mulut Val dalam hati. Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu.

Mr. Psycho (Hiatus) Where stories live. Discover now