3. New Student's (Velix)

354 42 5
                                    

Matahari pagi menyinari bumi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari pagi menyinari bumi. Sinarnya menembus ke kamar lelaki tampan yang tertidur dengan lelap. Waktu menunjukkan pukul 06:00. Ia masih berkutat dengan mimpinya, tak sadar jika ia akan terlambat sekolah.

BRAK!

"VAL!"

Pintu terbuka kasar dan teriakan itu membuat Val tersentak kaget. Ia duduk di tepi ranjang dengan napas terengah-engah. Val menatap tajam pelaku yang membuat rusuh di pagi hari.

Yang ditatap tajam pun balik menatap tajam. "Apa-apaan kau menatapku seperti itu?"

"Kau membuatku terkejut, sialan!"

"Salahkan dirimu sendiri! Lihat!" Jesslyn menunjuk ke arah jam yang terletak di dinding. "Kita akan terlambat!"

Val mengembuskan napasnya. Benar, kalau tidak cepat-cepat, ia akan terlambat untuk sekolah. "Keluar!"

"Kau ini!" Jesslyn geram dengan Val. "Dari mana saja kau semalam, hah? Aku menunggumu pulang sampai jam dua malam!"

"Bukan urusanmu."

"Bukan urusanku? Heh! Bunda Janee sampai khawatir tahu! Dia selalu bertanya padaku kau ke mana, kenapa lama sekali pulangnya, blablabla! Aku sendiri yang bingung untuk menjawabnya!"

"Keluar!"

"Ck! Jawab dulu pertanyaanku, sialan! Ke mana saja kau semalam?" Jesslyn memicingkan matanya penuh selidik. "Jangan-jangan ... kau pergi ke Club, lalu mabuk? Iya?"

Val mengembuskan napasnya. "Tidak."

"Kau menyewa wanita jalang di sana? Jujur! Aku tidak suka kebohongan!"

"Ku bilang tidak, ya, tidak! Lebih baik keluar!"

"Huh, dasar!" Dengan kesal, Jesslyn keluar dari kamar Val, tak lupa menutup pintunya.

Setelah Jesslyn keluar, Val segera pergi ke kamar mandi. Sepuluh menit berkutat dengan air, lima menit berkutat dengan seragam, Val sudah siap untuk berangkat sekolah. Melirik jam kecil di nakas, waktu menunjukkan pukul 06:15.

Val keluar dari kamarnya dan sudah disambut oleh anak panti di sana. Sepertinya Val kalah dengan anak kecil yang bangun lebih pagi.

"Kak Val!" teriak gadis kecil mungil memeluk Val.

Val mengangkat tubuh gadis itu. Saking gemasnya, ia cium pipi chubby seperti marshmellow. "Kau sudah mandi, Aurora?"

"Tentu saja. Aku sudah wangi, dan ... cantik." Gadis kecil itu cekikikan geli memuji dirinya sendiri.

"VAL, AYO BERANGKAT! KITA AKAN TELAT!" teriak Jesslyn dari luar.

"Kakak sekolah dulu, ya. Kau main dengan yang lain," kata Val.

Aurora mengangguk, ia mencium pipi kanan Val. "Pulang nanti belikan aku lollipop."

"Iya, Nona kecil."

Mr. Psycho (Hiatus) Where stories live. Discover now