○ EXTRA PART

11.2K 738 146
                                    

Kehidupan akan terus berjalan meskipun kamu kehilangan seseorang yang disayang.

Hidup bagaikan roda berputar. Kadang kita berada di bawah, kadang juga kita berada di atas.

Sedih dan kecewa adalah hal yang lumrah dalam hidup ini. Kini, saatnya kamu bangkit dan menemukan kebahagiaanmu.

Sama halnya dengan mereka. Mereka telah melanjutkan kehidupannya, setelah kepergian orang tersayang. Selalu ada ruang dan kenangan untuk Arsya dalam hidup mereka.

5 tahun kemudian.

"Yang itu loh, Bel!"

"Yang mana sih, mbak! Ini belum matang semua."

"Di atas kepala lo itu loh, ke kiri dikit."

"Mbak Nana gak kasian sama saya apa? Saya ini cewek loh, mbak. Masa disuruh manjat pohon kayak begini! Kenapa gak Mas Sat aja sih?"

Nana berdecak kesal. "Anak gue maunya lo yang ambilin! Bukan papanya!"

"Kalau gak lagi hamil, dari tadi udah Bela lempar pake mangga! Ngeselin banget!" gerutu Bela di atas pohon.

"Yang kanan aja Bel, kayaknya itu lebih enak!" seru Nana dari bawah.

"Saya yang manjat, jadi terserah saya mau ambil yang mana!"

"Kan gue yang mau! Lo ngidam juga?"

Bela menghembuskan nafas kasar. "SAYA BELUM NIKAH MBAK! GIMANA BISA HAMIL?!"

"Sabar Bel! Jangan marah-marah, nanti cepet tua!" ucap Beny diiringi kekehan.

Saat ini, mereka tengah duduk beralaskan tikar dihalaman belakang Reno yang sangat luas. Para orang tua membuat kerumunan sendiri dan berpisah dengan para anak muda.

Beny dan Vita sudah memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Rafa, usianya akan menginjak 5 tahun. Yang kedua, Ica, usianya juga akan menginjak 4 tahun.

Nana dan Satria sudah menikah, dan juga sudah memiliki anak. Yang pertama bernama Sifa, usia 3 tahun. Yang kedua masih diperut Nana dengan usia kandungan 5 bulan.

Kenan juga sudah menikah dengan seorang wanita yang bernama Amel. Kenan bertemu dengan Amel saat ia sedang melakukan perjalanan bisnis ke Bandung. Amel adalah seorang guru ngaji disalah satu masjid yang ada di Bandung. Mereka bertemu di masjid tempat Amel mengajar, saat Kenan selesai menunaikan salat asar. Mereka menikah 3 tahun lalu. Dan sekarang sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang berumur 2 tahun.

Sedangkan Bela, dia masih betah menjomblo. Dulu, Beny pernah bertanya kepadanya kapan dirinya akan menikah. Bela hanya menjawab dengan santai. 'Hilal jodoh saya belum keliatan.'

Safia dan Reyhan sudah lulus dari bangku SMA nya, dan berkuliah disatu unniversitas yang sama.

Sisi, adik kecil Arsya sudah duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas 8.

Brukk.

"AWWW!!!"

"Bela kok bisa jatuh?" tanya Nana polos.

Bela meringis, merasakan ngilu dipantatnya yang tepos.

"Kamu gak papa, Bel?" tanya Vita menghampiri Bela, dan membantu gadis itu bangun.

"Sayang, udah ya mangganya? Udah banyak banget, loh. Kasian tuh Bela, sampe jatuh dari pohon." ujar Satria pada Nana.

Nana mengangguk pelan.

Vita mengajak mereka untuk kembali duduk bersama. Bukannya duduk, Bela justru merebahkan dirinya di atas karpet dengan posisi tengkurap.

"Lo kapan mau nikah, Bel? Keburu disrobot Reyhan atau gak Safia, loh."

REGRET [END]Where stories live. Discover now