[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

Mulai dari awal
                                    

"Lalu?"

"itu pertemuan untuk mu-

"Aku tak peduli, kau saja yang menggantikan ku ya? lagipula Kita kan seumuran"jeno memasang kembali jubah hitam miliknya dan berjalan mendekati semak semak yang di sebaliknya sudah ada kuda yang akan mengantarkannya berburu

"Hey aku tak mau! putrinya memiliki bibir yang sangat merah dan- apa itu di matanya, berwarna dan kelap kelip "jaemin berjalan mengikuti jeno sembari mengajukan protes yang mungkin saja tak di perdulikan oleh jeno

Jeno menyikut perut jaemin dengan pelan "Diam lah bodoh, jika kau terus mengoceh, kita akan ketahuan dan aku tidak jadi berburu "

"Kakak!"dua pangeran itu saling menatap mendengar sapaan yang baru saja terdengar di kedua telinga mereka

"Sial, aku tidak beruntung hari ini "

[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

Crak

"Meleset!!"

Crak

"Buahnya ada di depanmu, bukan diatas sana pohon itu!! "

Crak

"Aku tidak mau lagi memanah!"

Teriakan melengking tersebut membuat seluruh dayang serta perajurit yang ada disana spontan menutup telinga

"berhenti mengeluh!"bentak sang kakak, mengajari pangeran chenle memang sedikit susah, apalagi dia mudah bosan dan susah berkonsentrasi

"Ayolah renjun, tak usah membebaninya begitu, biarkan saja di pergi untuk memasak"pangeran keeua dri tanah royaley menimpali

Bosan sekali jika seharian harus memanah terus terusan kan?lebih baik melaksanakan hobi xixixi

"Shotaro, Kau mau ke perpustakaan kerajaan bukaan ?disini sangat bosan. hanya menarik busur dan melepaskannya saja"mendengar pertanyaan haechan, shotaro mengulum bibirnya sembari menatap sosok putra mahkota yang sudah terlihat lelah dengan adik adiknya.

Ia akui, ia memang ingin ke perpustakaan kerajaan, namun mengingat memanah adalah 1 hal yang wajib bisa di lakukan oleh pangeran kerajaan royaley, Ia tak bisa menolak.

"Terserah. Aku tak mau mengajarkan kalian memanah lagi" putra mahkota atau sebut saja Na renjun mengambil busur dan beberapa anak panah yang ia masukan kedalam tas berbentuk tabung

"Kasim!aku akan berburu beberapa hewan, jika raja atau ratu mencari tolong di beri tahukan!"

Renjun menunggangi kuda putihnya

"Putra mahkota!!aku ikut!"teriak shotaro, renjun mengangguk bertanda ia setuju  dan dengan segera menyuruh shotaro untuk mengambil kudanya

"buatlah sesuka kalian, aku tak akan memaksa, tapi izinlah terlebih dahulu pada raja, jangan membuat keputusan sendiri. Kalian mengerti?"tanya renjun dengan
Suaranya yang lembut

Haechan dan chenle mengangguk sembari tersenyum "terimakasih yang mulia putra mahkota Renjun!"teriak haechan dengan nada mengejeknya yang mampu membuat renjun memandang haechan dengan kesal, Pria itu memang menyebalkan.

"Dan kau!!aku akan membalasnya nanti"tunjuk renjun kepada haechan, sedangkan yang di tunjuk hanya tertawa sembari mengeluarkan lidahnya

𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang