27 : KevAbbel

Mulai dari awal
                                    

Attara menaikkan kedua alisnya, "asik bener kayaknya," ucapnya sambil melirik Alvarro.

"Mereka sudah dekat sejak kapan?" tanya Attara kepada teman-teman Arabbel. Yang dimaksudnya Arabbel dan Kev.

"Emmm, kayaknya baru juga sih, Kak. Cuma Abbel emang gitu, mudah berbaur orangnya," jawab Faliya.

Setelah hampir sekitar lima menit mereka membicarakan tentang Kev dan Arabbel, akhirnya orang yang dibicarakan itu datang juga. Kata orang sih panjang umur. Hmmm, kita liat nanti.

Kev dan Arabbel mulai memasuki starbucks sambil tertawa bersama walaupun kelihatannya Arabbel yang paling bahagia karena Kev seperti sedang menggerutu atau kesal.

"Maaf lama," ucap Kev singkat saat akan duduk. Kev dan Arabbel duduk bersebelahan diantara Vanila dan Ravenkha.

"Kenapa lama kalian?" tanya Ravenkha. Pertanyaan itu sontak membuat Kev dan Arabbel saling pandang. Tak lama, hanya sekitar tiga detik kemudian mereka kembali tertawa lagi.

"Kenapa sih?" tanya Faliya.

"Eh, em... Itu—" Arabbel melirik Kev sebentar kemudian lanjut bercerita. Ia mulai menceritakan bagaimana mereka sembunyi di toko baju untuk mengerjai Kenzo dan Vanila, soal taruhan mereka, hingga mengapa mereka lama sekali untuk sampai.

Flashback

Arabbel dan Kev mulai menginjakkan kaki di eskalator. Saat sampai di lantai dua tiba-tiba Kev ingin buang air sebentar. Karena itu mereka menuju ke toilet dan Arabbel duduk di salah satu bangku dekat toilet untuk menunggu.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Kev keluar dari toilet. Arabbel pun bangkit berdiri dan mulai lanjut jalan bersama Kev. Tetapi, saat mereka akan menginjakkan kaki di eskalator terakhir yang harus mereka lewati, tiba-tiba Kev berhenti dan memegang saku celananya.

"Bel, bentar deh." ia mulai meraba-raba semua kantung celananya hingga tiba-tiba ia menoleh ke Arabbel dan terdiam dua detik. "Hp gue ketinggalan, Bel!"

"Hah? Kok bisa?" Arabbel juga ikut terkejut. Dengan cepat Kev menarik pergelangan tangan Arabbel kemudian berjalan cepat kembali ke toilet.

Kev segera masuk ke toilet laki-laki sementara Arabbel menunggu di luarnya. Kev mencoba mengingat, bahwa ia tadi sempat menaruh ponselnya di pinggir wastafel saat akan cuci tangan. Tapi hasilnya nihil. Ponselnya tak ada di sekitar situ.

"Maaf, Mas. Mas-nya lagi nyari HP, ya?" tanya salah satu OB yang sedang bersih-bersih di toilet ini.

Kev mengangguk dengan semangat, "iya! Mas-nya liat gak? Warna hitam."

"Yang ini, Mas?" OB itu mengeluarkan satu ponsel berwarna hitam dari kantung bajunya.

"Iya, Mas, ini," Kev langsung mengambil ponsel itu dan berusaha menyalakannya, tapi tak bisa.

"Maaf, Mas. Tadi pas saya masuk sini HP Mas sudah ada di tengah-tengah wastafel, pas di bawah air keran yang ngalir. Kayaknya ada yang sengaja deh, Mas."

"Hah? Kok bisa?"

"Maaf, Mas. Saya kurang tau."

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang