10 : Bang Allvaro

1.9K 194 40
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️
❤️
❤️

Sudah seminggu berlalu sejak Arabbel menjenguk Alander di kamarnya dan sejauh itu ia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan Alvarro maupun kakaknya. Alander.

Setelah kemoterapi pertama Arabbel dua minggu yang lalu, masih belum ada tanda-tanda peningkatan kesehatan dalam diri Arabbel. Malahan semakin hari Arabbel terlihat semakin lemas.

Sekarang hari Sabtu. Arabbel, Villara, dan ketiga abangnya sedang berkumpul di kamar rawat Arabbel. Tapi tidak dengan Harry, karena ia lagi ada urusan keluar.

"Ganti lah, Bel! Gak bosan apa nonton Barbie terus? Mana diulang-ulang lagi," protes Jevanno karena sedari tadi Arabbel hanya menonton film Barbie yang diputar di televisi kamar rumah sakitnya.

"Gak diulang-ulang, Bang, ini kan beda judul. Tadi itu 'diamond castle', yang ini 'charm school'," jelas Arabbel yang duduk di kasur dengan mata yang masih tertuju pada TV.

"Sama aja asli. Mending nonton yang lain! Udah besar juga masih nonton Barbie."

"Sewot betul lo, Bang! Diem aja napa?" protes Leonnel yang duduk di sebelah Jevanno. Ia lelah mendengar gerutuan Jevanno hanya karena film Barbie.

"Bosan anjiiir," Jevanno mengusap wajahnya gusar.

"Hp lo mana?" tanya Aravvel tanpa menoleh ke Jevanno karena Ia sedang bermain game online.

"Habis batre," jawab Jevanno.

Tok, tok, tok

Ceklek, Suara pintu terbuka.

"Waaah, lagi pada ngumpul, ya?"

"Iya, Dok, hehe."

Dokter Avifah tersenyum ramah. "Abbel, waktunya minum obat ya sekarang?" ucap Avifah kepada Arabbel dan dibalas senyum dan anggukan oleh Arabbel.

Ia memberikan beberapa bungkus obat kepada Villara.

"Makasih, Dok," ucap Villara saat menerima obat yang diberi dokter Avifah.

"Sama-sama, Buk," balas Avifah ramah. "Saya langsung keluar, ya, masih ada pasien."

"Oh iya, Dok, gak papa," balas Villara.

"Abbel, Dokter keluar dulu, ya? Habis minum obat langsung istirahat, ya," ucap Avifah pada Arabbel.

"Iya, Dok, makasih," balas Arabbel manis.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang