5 : Chemotherapy?

2.6K 244 23
                                    

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️
❤️
❤️

Sudah tiga hari Arabbel dirawat di rumah sakit, dan sudah dipindahkan ke kamar rawat VVIP.

Hari ini hari Sabtu. Ruangan Arabbel sedang ramai karena sekarang ketiga kakaknya dan mamanya sedang berada disini untuk menemaninya, tapi tidak dengan papanya karena Ia sedang bekerja dan Allvaro yang masih belum bisa balik dari London.

Saat ini mereka sedang berkumpul di kasur Arabbel dengan Arabbel yang duduk di kasur, Leonnel dan Aravvel berada di samping kiri kasur lalu Villara dan Jevanno di samping kanan kasur. Mereka sedang main UNO.

"UNO GAME!" seru Jevanno semangat.

sementara Aravvel membanting kartunya pelan di atas kasur Arabbel. Ia kesal karena lagi-lagi di kalahin oleh Jevanno, "Dah lah." ucapnya malas.

"Loh, Bang Ravvel nggak boleh gitu dong. Masa abangnya menang malah marah?" kata Villara sambil terkekeh.

"Abbel sama Bang Leon aja santai tuh."

"Nah! Emang gitu dia ma, punya dendam pribadi sama Abang," Jevanno menunjuk Aravvel.

"Tapi dia curang, Ma," balas Aravvel tak mau kalah.

"MATAK LO!" Jevanno tak terima dikatai curang. Ia berdiri dan menoyor jidat Aravvel yang berada di seberangnya, "sembarangan lo kalo ngomong."

"Sudah-sudah jangan kelahi, kita lanjut aja. Sampai mana tadi?" Villara menengahi perdebatan kedua anaknya itu.

"Leon," jawab Leonnel karena memang seharusnya tadi adalah gilirannya tapi terhalang oleh pertengkaran ringan tak bermutu antara Jevanno dan Aravvel.

Leonnel menaruh satu kartu berwarna biru dan terdapat angka '6'.

Tepat saat dia baru saja menaruh satu kartu di tengah tengah kasur, terdengar suara ketukan pintu dan masuklah Avifah.

"Pagi," sapa dokter Avifah ramah.

"Gimana Arabbel? Udah mulai seger kayaknya?"

Arabbel tersenyum manis, "iya, Dok, makasih," jawab Arabbel yang di balas senyum hangat dari Avifah.

"Eeemm, Dokter pinjam Mamanya sebentar buat ngobrol boleh, ya?" tanya dokter Avifah kepada keempat remaja itu.

"Iya, Dok," jawab mereka.

"Sebentar ya, Sayang," ucap Villara sambil mengelus dan mencium singkat puncak kepala Arabbel. "Bang, jagain adeknya, ya," lanjut Villara pada ketiga anak laki-lakinya.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Dok, tunggu suami saya sebentar lagi, ya. Dia udah mau nyampe kok biar bisa bahas sekalian sama dia," ucap Villara yang baru masuk keruangan Avifah sehabis menelpon Harry.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang