27 : KevAbbel

Mulai dari awal
                                    

Ravenkha dan Alvarro mengikuti arah pandang Attara. "Sama siapa?" tanya Ravenkha.

Kenzo dan Faliya masih berjalan santai menuju meja yang ditempati laki-laki itu, masih sambil berbincang dan tertawa kecil.

"Kok kalian bisa berdua?" tanya Attara saat Kenzo dan Faliya baru saja sampai di depan meja, "Kev mana?"

"Hah?" Kenzo bingung. Sontak ia dan Faliya melihat ke belakang, ke arah pintu masuk dan baru menyadari bahwa Kev dan Arabbel sedari tadi tak ada di belakang mereka.

"Kok?— Perasaan tadi mereka di belakang," ucap Faliya.

"Mereka?" tanya Alvarro.

Faliya mengangguk, "iya. Tadi Kak Kev sama Abbel di belakang kita. Tapi nggak tau sekarang kemana?"

"Kok bisa bareng?" tanya Attara.

Kenzo mempersilahkan Faliya duduk di salah satu kursi, "iya, tadi ketemu di Gramedia," jawab Kenzo.

"Kebetulan gue, Abbel, Nalla sama Vanila ke Gramedia juga. Nalla sama Vanila masih di atas. Harusnya sih Kak Kev sama Arabbel bareng kita, cuma nggak tau tuh kok ngilang," sambung Faliya masih menoleh sekilas ke arah pintu masuk.

Ketiga lelaki itu menganggukkan kepalanya paham. "Tunggu aja paling bentar nyampe," ucap Ravenkha.

Mereka mulai melanjutkan obrolan ringan sambil menunggu yang lainnya menyusul. Sudah hampir sepuluh menit berlalu. Bahkan Nalla dan Vanila saja sudah bergabung di meja ini, tapi Kev dan Arabbel masih belum datang juga.

"Ini Kev beneran bakal kesini sama Abbel apa gimana? Kok belum datang juga?" tanya Ravenkha sambil melihat jam yang berada di pergelangan tangannya.

"Iya, ya. Kok mereka masih belum datang? Bentar gue telpon Kev dulu," jawab Kenzo.

Kenzo sudah mencoba menelpon Kev sebanyak tiga kali, tapi tak ada jawaban juga. Bahkan saat keempat kalinya mencoba, ponsel Kev sudah tak bisa dihubungi lagi alias non aktif. Hingga akhirnya Nalla juga memutuskan untuk menelpon Arabbel. Sekali mencoba tak ada jawaban, percobaan kedua baru lah Arabbel menjawab panggilan itu.

"Halo, Bel. Kamu dimana? Sama Kak Kev 'kan?"

"Eee, Nal--" ucapan Arabbel terhenti dan berganti dengan suara tawa kecil dari Arabbel dan Kev di sebrang sana.

"Bel?" panggil Nalla lagi karena suara di sebrang sana kurang jelas.

"Iya, Nal maaf. Ini aku sama Kak Kev udah deket kok, cuma--"

"Anjir, anjir. Ini gimana coba, bisa-bisanya sampe gini taiii...." Gerutu Kev memotong perkataan Arabbel, yang di balas Arabbel dengan tawanya.

"Nal, ini kita udah mau nyampe kok. Sudah turun eskalator, cuma tadi ada masalah dikit, tapi gak papa kok."

"Oh, yaudah deh. Kita tunggu, ya."

"Iya, Nal." Sambungan telpon terputus.

"Gimana?" tanya Ravenkha setelah Nalla menjauhkan Ponselnya dari telinga. "Katanya sih udah dekat, kak. Cuma kurang jelas suaranya, soalnya mereka ketawa-ketawa tadi."

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang