20. Hampir Tumbang

1.1K 183 23
                                    

🎧🎧🎧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎧🎧🎧

Sean memijat pangkal hidungnya pelan, ia benar-benar lelah menghadapi manusia keras kepala seperti Dirga. Kepalanya pun kembali mendongak, manik matanya yang tajam itu lalu menyorot datar sambil berkata, "lo mau nuntasin gimana lagi, Dir? Harus banget disini? Kayak nggak punya tempat lain aja, sumpah."

Dirga terkekeh ledek, "gue mau bikin lo malu! Lo nggak pantes hidup tenang, Sean. Di manapun lo berada, gue janji bakal selalu ngerusak image lo yang sok itu!"

Ia merentangkan kedua tangannya, menatap ke atas kemudian berteriak, "semua orang harus tau kalau lo itu adalah psikopat yang pernah ada!! Lo hampir ngebunuh gue waktu itu, Sean!! Lo harus ngebayar semua perbuatan lo ke gue!!"

"Dan Afika," Dirga mengarahkan atensinya pada gadis yang tengah berdiri di sisi lapangan itu sambil bercekak pinggang membalas tatapannya, "gue nggak bakal biarin lo hidup tenang, bahkan sampai lo mati sekalipun."

"MASALAH KITA NGGAK ADA HUBUNGANNYA SAMA CEWEK GUE, BANGS*T!"

Bugh!

Sean langsung mendaratkan tinjuannya pada wajah pria bertato itu hingga membuat Dirga terpental dan menubruk antek-anteknya di belakang.

Ya, sudut bibirnya berdarah.

"Sh*t ... sejauh ini lo belum bisa ngalahin gue, Sean. Akui aja kalau diri lo itu emang lemah!"

Dirga kemudian bangkit lalu kembali menghampiri Sean dengan smirk di wajahnya, "bilang di hadapan semua orang, lo harus minta maaf sama gue sekarang juga. Setelah itu, gue janji nggak akan ngusik kehidupan lo lagi, termasuk Afika."

Sean menatap Dirga, ia tersenyum miring sesekali tertawa kecil. "Buat apa?" Sean kemudian berbisik, "lo emang nggak pantes hidup bahagia di dunia ini, Dir. Semua orang berpihak ke gue, lo bisa apa? Udah, deh. Daripada bikin malu, mending cabut."

Dirga lantas melirik tajam dengan ekor matanya pada Sean, "lo harus mati, Sean. Lo harus membayar semuanya nanti di neraka," ketusnya.

Sean kembali mengembangkan senyuman di wajahnya sambil melangkah mundur. Namun, tiba-tiba saja Afika muncul disamping pria itu, dengan tangan yang terkepal kuat sembari menyorot tajam ke arah Dirga.

Kehadirannya lantas membuat kaget semua orang, termasuk Sean. "Fik!! Lo ngapain disini!!?"

"Ajak temen-temen lo semua keluar dari sini!" tegasnya pada Dirga.

"Kenapa? Ini sekolah punya Bokap lo? Gue ada urusan sama cowok lo, cil. Lo mau tanggung jawab atas nama Sean, hm?" Dirga mendekati gadis itu dan mulai meraih dagunya dengan lembut, "perfect, gue suka sama jawline yang lo punya. Beautiful eyes, skin glasses and ... ur lips, so thick."

Afika langsung menepis tangan Dirga kasar, "jaga bicara lo ya, setan! Lo emang nggak pantes di kasihanin, sikap lo yang kayak gitu, emang sepatutnya dikasih pelajaran! Nggak usah berlagak playing victim, deh. Gue udah tau semuanya! Gue udah tau alesan kenapa Sean ngebully lo waktu itu!!"

AFIKA [TAHAP REVISI ]Where stories live. Discover now