07. Pertemuan Mereka

1.6K 232 7
                                    

🎧🎧🎧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎧🎧🎧

Keesokan harinya, tepat setelah bel pulang berbunyi, Afika terlihat sedang berjalan sembari menyeret tas nya dilantai koridor bersama Annisa. Tanpa sengaja, ia melihat Afkar yang tengah menyapu di depan ruangan OSIS.

"Wah.. Ternyata seorang Afkar bisa rajin juga, ya." Ujarnya santai.

"Iya, ih! Kak Afkar hebat, punya banyak bakat." Timpal Annisa.

"Sampai Bu killer aja kalah rajin loh, beh. Tuh Ibu-ibu tua bisanya ngoceh mulu, murid yang nggak salah aja di hukum sama dia, apalagi kita yang banyak dosanya, Nis."

"Setuju gue."

"Siapa yang kamu maksud, Fik?" tanya Novi.

"Ya Ibu lah, masa gak sadar diri sih?"

Degg!

Terdiam. Afika sontak menenggak saliva nya pelan lalu berbalik menatap Novi yang tak sengaja mendengar obrolan mereka dengan tersenyum lebar.

"Ikut saya ke BK sekarang ya, cantik."

Novi pun berjalan melewatinya. Afika menganga lalu menyerong menatap Annisa yang membungkam mulutnya rapat serta pipi membulat menahan tawa.

"Gue gampar juga lo, Nis."

Afika pun bergegas pergi menyusul Novi yang sudah lebih dulu memasuki ruang BK.

***

"Afika mana?" tanya Sean seketika, pada Andre yang tengah duduk di dalam mobil Alan.

Pria itu mendengus kesal menatap sang Kakak lalu menjawab, "gue nggak tau."

"Jujur sama gue."

"Astaga, Sean. Lo geledah aja ini mobil, gak ada Fika disini!"

Sean menyembulkan kepalanya lewat jendela itu, atensinya mengitari seisi mobil yang memang tidak terlihat kehadiran Afika disana. Lalu, matanya pun menyorot ke arah Annisa yang sedang duduk bersandar di bahu Alby. "Fika biasanya sama lo terus, kan? Pulang sama siapa dia?" tanya nya.

Annisa lantas menolehkan atensinya pada pria itu, "Iya. Tadi sebelum pulang, dia dipanggil ke BK dulu, abis itu gue gak tau dia kemana dan gue juga gak tau dia pulang sama siapa."

"Terus lo semua nunggu siapa disini?"

"Azmi." Balas Andre.

AFIKA [TAHAP REVISI ]Where stories live. Discover now