08. Mendatangi Langsung

1.4K 238 9
                                    

🎧🎧🎧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎧🎧🎧

Setelah menyaksikan hal tersebut, bergegas para remaja itupun membawa Afkar ke rumah sakit. Mereka nampak sangat khawatir dengan kondisi pria itu, terlebih lagi kedua orang tua Afkar yang tentu saja langsung menyecar banyak pertanyaan kepada Afika.

Ah sial, Afika benar-benar sudah tidak bisa lagi mengontrol kesabarannya. Ia yang tadinya tengah duduk termenung, sontak bangkit dari duduk dan berjalan menjauh.

Ia tak memperdulikan satupun panggilan dari teman-temannya, terus melangkah laju di lorong rumah sakit tersebut, di ekori oleh Andre yang akhirnya pria itu menarik paksa lengan jaket varsity Afika karena daritadi panggilannya tidak dihiraukan sama sekali.

"Lo mau kemana!?"

"Ke tempat Sean," jawab Afika singkat, sambil menatap datar cowok di depannya itu.

"Gak usah, gue gak mau lo kenapa-napa."

"Gue gak peduli, gue cuma mau nebus kesalahan gue sama Afkar."

"Gue bilang gak usah!!" bentakan itu membuat Afika terdiam.

Alih-alih menurut, namun Afika malah menyunggingkan senyumnya miring, menepuk pundak Andre lalu berkata, "kita udah temenan berapa tahun, Ndre? Lo percaya kan, sama gue?"

Andre terus menyorotkan atensinya pada gadis itu sambil menggeleng kecil, "bahaya, Fik. Sean gak se anteng yang lo kira." Ujarnya.

"Udah gak papa, gue berani kok. Mau gimana pun juga, gue harus ketemu sama cowok itu, soalnya gue gak terima dia gituin Afkar."

Diam beberapa saat, akhirnya Andre pun berkata, "gue ikut lo ya kalo gitu? Gak masalah kalo gue cuma mantau lo dari jauh."

Afika terlihat sedang berpikir, ia terus mengarahkan atensinya pada pria di hadapannya itu.

"Oke, tapi lo nggak boleh ikut campur."

***

Hanya menempuh waktu beberapa menit saja, akhirnya keduanya pun sampai. Andre menyembunyikan diri, jauh beberapa meter dari jarak markas yang di tuju.

Di luar bangunan usang tersebut, Afika bisa melihat sendiri para member Angkasa, termasuk Sean tengah duduk bersantai di luar. Suasana yang tadinya terasa hangat, mendadak dingin usai gadis itu datang secara tiba-tiba.

Afika melepas helm nya terlebih dahulu sebelum turun dari motor hitam yang ia kendarai. Kemudian, ia melangkah mendekati Sean yang juga berjalan ke arahnya sambil menyapa dan bertanya. "Hi Babe, tumben banget kesini. Why? Do you miss me, huh?"

Gadis itu menyorotnya tajam kemudian bertanya kembali, "lo, yang udah bikin Afkar babak belur?"

Mata Sean menyipit, "Afkar? Siapa? Kapan coba?"

AFIKA [TAHAP REVISI ]Where stories live. Discover now