05. "Dasar Orang Gila!"

2.4K 325 76
                                    

🎧🎧🎧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎧🎧🎧

16.30

Tak terasa, sudah waktunya pulang. Afkar merasa lega karena rapat OSIS selesai sebelum bel berbunyi, ia pun menggendong ransel di salah satu lengannya lalu berpamitan pada teman-teman kelasnya itu.

Pria berambut hitam tersebut melangkah melewati koridor sekolah yang ramai. Entah ramai akan banyaknya para murid ataupun ramai pujian, ah... Ia merasa bosan dengan hal itu.

Afkar memang dikenal sangat aktif, kinerja otaknya mampu bekerja di bidang apapun, serta jangan lupakan bahwa ia juga merupakan Ketua dari tim basket, futsal, band serta olimpiade disekolahnya.

Parasnya yang tampan dan mempunyai banyak keahlian, mampu memikat banyak wanita baik di dalam kawasan sekolah, maupun diluar.

Namun, dibalik semua itu. Terkadang Afkar membenci dirinya sendiri karena lebih mementingkan kepentingan orang lain, dibandingkan dirinya sendiri. Hal itu sempat membuatnya hampir frustasi.

Ditambah, ia juga mempunyai tugas yang dirasanya jauh lebih berat, yaitu mengawasi dan menjaga Afika. Belum lagi jika kegiatan disekolahnya yang dilaksanakan sampai malam, benar-benar membuatnya lelah.

Pria itupun sampai diparkiran, memakai helm face berwarna hitam dengan rainbow visor. Ia menaiki motor besar tersebut sebelum memasang sarung tangannya.

Afkar mulai memutar pedal gas motor tersebut keluar dari area sekolah itu, sebelum atensinya tertuju pada Afika yang tengah berbincang dengan seorang pria asing di pinggir jalan.

Afkar pun menepikan motornya lalu mematikan mesinnya, dari jauh ia pantau gadis itu dengan mata yang agak menyipit.

Hingga tak lama kemudian, ia melihat Afika yang dipaksa naik keatas motor tersebut sambil berteriak.

"Fika sama siapa? Cowoknya kah itu?"

***

"Gue nggak mau pulang sama lo!"

"Gue maksa."

Afika berdecak kesal sambil memutar bola matanya malas, "Please, Sean. Gue paling benci dipaksa! Gue gak mau!"

Sean malah terkekeh geli melihat tingkah gadis itu yang dirasanya sangat menggemaskan. "Hurry up, Baby. From now and on, ur being my girlfriend, ok? Gak Terima penolakan, titik."

Ucapan itu lantas membuat Afika tercengang. Mata dan mulutnya sontak membulat, "DASAR ORANG GILA! GIRLFRIEND MATAMU!! GAK, YA! DENGAN KERAS GUE MENOLAK!!" bantah nya dengan lantang.

"Gak peduli.. Gue gak peduli. Yang jelas, mulai hari ini kita resmi pacaran."

"OGAH!"

AFIKA [TAHAP REVISI ]Where stories live. Discover now