03. Rasa Kesal

3.1K 371 68
                                    

🎧🎧🎧

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

🎧🎧🎧

Di kediaman Afika,
18.20

Gadis itu tengah duduk bersantai dikamarnya sambil memainkan game. Ia bersenandung ria seperti tak ada beban, dengan sebelah kaki yang terangkat sebelah naik diatas kursi yang ia duduki, atensi Afika terus terfokus pada komputer yang ada didepannya.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"Afika Zahira Meidina!!" panggil Hasan, Kakak kedua.

"Kebalik nama gue!" teriak gadis itu tak terima.

"Gue gak disuruh masuk nih?"

"Ya tinggal buka aja itu pintu apa susahnya, sih!? Gue sibuk ini!" decak Afika kesal karena merasa terganggu.

"Gue lupa caranya buka pintu gimana!"

"Bacot, Bang!"

"Dipanggil sama Aba, katanya rapat keluarga! Ada yang mau di omongin, penting banget!"

Jleb!

Mendengar hal itu, gerakan tangan Afika sontak terhenti mendadak, bahkan jantungnya pun berdetak lebih cepat dari biasanya. Matanya membulat, sembari menenggak saliva nya kasar.

"Buset dah... Afkar gercep amat cepu nya."

Bergegas ia melepas headset yang melingkar di kepala, gadis bertudung pashmina hitam itu berlari keluar pintu lalu.

Di ruang keluarga, nampak lah Rasyid dan Habibah tengah duduk di atas sofa dengan tatapan datar seperti ingin menerkam nya.

Perasaan Afika sudah tak karuan, ia berusaha tetap tenang dengan menghembuskan napasnya panjang berulang kali.

Gadis itupun mulai menghampiri mereka lalu duduk disamping Aqila, Kakak sulungnya. "Kenapa, Ba?" ia bertanya lembut.

Tatapan lelaki itu sangat tajam, Rasyid mulai melemparkan atensi tersebut lalu balik bertanya, "kenapa bisa kamu dihukum lagi? Padahal kemaren anteng-anteng aja."

Damn!

"Seminggu doang antengnya, Ba." Timpal Aqila, yang berhasil membuat Afika tercengang padanya sambil berdecak kesal.

Tebakannya sudah jelas, Afika pun menunduk dalam dengan sedikit ketakutan. Ia hanya diam tak menjawab pertanyaan itu, sesekali melirik kearah sang Ayah yang masih saja menyorotnya tajam.

AFIKA [TAHAP REVISI ]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora