Barista ganteng

Beginne am Anfang
                                    

"Nah gini gue suka, lanjutin deh ributnya," ujar Abraham yang sudah menopang dagu di hadapan Canva dan Ardi yang saling memberikan tatapan horor.

"Duh gue kepret bapak nya tahu rasa lo," gemas Canva yang membuat Gatara dan Abraham tertawa terbahak.

"Itu juga bapak lo bangke!" Canva berpikir sejenak kemudian tertawa sendiri mendengarnya.

"Emang iya?" Ardi memutar bola mata malas mendengar pertanyaan tidak berbobot dari abangnya ini.

"Gini nih kalau pas di produksi nggak pakai bismillah, jadi begonya lillahita'ala!" sinis Ardi yang kemudian mendapat toyoran dari Canva, sedangkan Gatara dan Abraham terus tertawa mendengar adu mulut yang absrud antara Adik dan Kakak ini.

"Dasar bibit Syamsudin," cibir Canva yang membuat Abraham menautkan alisnya sejenak dengan apa yang diucapkan Canva.

"Itu nama bapak kalian?" tanya Abraham ketika merasa ada yang aneh, yang dia tahu bukan 'Syamsudin' nama papah Ardi.

"Iya baru tahu lo?" Canva membenarkan ucapannya dan hal itu membuat Abraham semakin berpikir keras.

"Syam Paldien, bukan Syamsudin bego!" lagi dan lagi mereka dibuat tertawa dengan lelucon Canva.

"Ada-ada aja kalian," kekeh Gatara melihat tingkah Canva dan Ardi yang tidak pernah akur jika bertemu.

"Ta besok jadi kan sparing sama anak sebelah?" tanya Abraham dan diangguki oleh Gatara.

"Jadi, lo kasih tahu anak-anak yang lain" ujar Gatara yang membuat Abraham mengangguk mantap.

-----

Riyana sedari tadi tidak fokus melukis, pikirannya dipenuhi dengan Gatara, ini kali pertama dia membentak Gatara sampai segitunya. Mereka memang sering bertengkar tapi belum pernah diantara mereka berdua ada yang saling membentak.

"Argh gue kenapa sih harus terbawa ucapan Sindy," decak Riyana sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Gue chat aja deh," Riyana membuka room chatnya dengan Gatara tapi dia tidak mengetik apapun, Riyana bingung harus mulai darimana.

"Nanti ganggu dia kalau gue chat," Riyana berjalan bolak-balik karena bingung harus bagaimana untuk berbaikan dengan Gatara.

Ting!
Tidak lama ada pesan masuk yang di sana tertera nama GataraAdya, dengan cepat Riyana membuka pesan tersebut.

GataraAdya:
Mendarat dengan selamat kan lo?|

Riyana melihat pesan masuk dari Gatara kemudian Riyana tersenyum senang, Gatara tetaplah Gatara, semarah apapun, dia akan terus memberikan perhatian kepada Riyana.

Riyana:
|Mendarat dengan selamat kok gue

GataraAdya:
Jangan telat makan, minum juga obatnya|

Riyana:

|Gue minta maaf soal tadi di sekolah Ta:(

GataraAdya:
Traktir gue kalau gitu|

Riyana:

|Deal! Jangan dingin lagi sama gue ya

GataraAdya:
Lah kapan gue dingin sama lo?|

About Time (End) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt