"Mbak Arsya jangan coba-coba kabur! Jangan ada yang memotong cerita, ya. Ayo mbak Nana, cerita!"

"Kuyang itu siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan. Dia diceritakan sebagai wanita yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi. Pada siang hari, kuyang menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasanya lakukan. Pada malam hari dia terbang mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap agar menambah kekuatan ilmunya. Orang-orang mengira kalau melihat kuyang terbang, tampak seperti seekor burung besar. Udah, itu doang yang gue tau."

"Ngapain pegang-pegang perut, kak?" tanya Reyhan pada Bela.

Bela meringis takut. "Ngilu. Gue gak bisa bayangin kalau dia nyedot bayi gue."

"Emang lo hamil sama siapa? Kadal? Pakai acara ngomongin bayi segala." cibir Nana.

"Naluri seorang wanita, mbak. Kan kelak saya juga akan jadi seorang ibu."

"Ibu komodo!" cetus Beny diiringi kekehan kecil.

"Enak aja! Mas belum tau calon suami saya, sih. Kalau mas tau, saya pastiin mas bakal pingsan ditempat."

Beny menatap Bela dengan tatapan mengejek. "Emang siapa?"

"Saya juga gak tau, hilal jodoh saya aja belum kelihatan sama sekali." ucap Bela lesu, yang disambut tawa puas mereka.

Mengejek jomblo adalah kegiatan mengasikkan yang dilakukan oleh orang yang sudah memiliki pasangan.

"Udah diem!" ucap Bela. Ia menatap Vita yang duduk disamping Reyhan. "Mbak Vita asli darimana?"

"Sulawesi."

"Nah, ayo cerita tentang hantu yang terkenal di Sulawesi, mbak."

Vita mengangguk. "Salah satu hantu yang paling populer di Sulawesi itu ada Patitong atau batitong. Dia adalah sosok manusia yang menjelma menjadi hantu. Patitong bisa muncul di siang hari dan malam hari, tapi hantu ini lebih sering terlihat pada malam hari. Patitong sering muncul di daerah yang kotor, seperti tempat pembuangan sampah, atau tempat pembuangan kotoran manusia. Pada malam hari, patitong berjalan dengan menggunakan cahaya yang keluar dari lubang hidungnya. Cahaya itu tampak seperti bola api kecil yang keluar masuk dari hidung. Dia juga dikenal sebagai pemangsa ganas, terutama pada orang sakit yang sudah sekarat."

"Hampir mirip kuyang, ya." ucap Nana.

"Kenapa hantu suka banget datang malam-malam? Padahal kan gelap. Kalau gak punya penerangan, hantunya kejedot gimana?" ucap Reyhan absurd.

"Ngadi-ngadi lo, bambang!" ucap Beny menjitak kepala Reyhan pelan.

"Hantu-hantu didaerah sana kenapa serem-serem amat sih." protes Bela. Bulu kuduknya telah berdiri sedari tadi, tap tak menyurutkan semangatnya untuk mendengar cerita menyeramkan seperti ini.

"Mas Kenan asli mana?"

"Aceh."

"Serius? Ya Allah, saya itu pengen banget loh ke Aceh. Mas Kenan gak ada niatan mau ajak saya ke sana?"

"Aku aja belum pernah diajak ke sana!" sewot Arsya pada Bela.

"Santai dong, mbak. Saya gak ada niat untuk menikung kok. Saya berniat menumpang transportasi doang, kan lumayan." jelas Bela dengan cengengesan.

"Gak usah belaga sok susah lo, Bel. Bahkan gaji lo lebih dari cukup buat keliling Indonesia." ucap Nana.

"Mana ada! Gaji saya gak sebesar itu, mbak. Kalau mau keliling Indonesia, harus nabung dulu 10 tahun!"

REGRET [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن