15. Seblak

71 59 98
                                    

***


"Seblak aja dicintai, apalagi kamu!"

__Gemini__

***

"Ara!"

Gadis yang dipanggil Ara celingukkan, mencari sumber suara yang meneriaki namanya.

"Di sini Ara!"

Ara atau yang biasa dipanggil Gemini oleh Airin, dia menajamkan penglihatannya, dia mengedikkan bahunya acuh lalu melenggang pergi tanpa berniat menghampirinya.

Gemini akan membolos, dia tak mau menyiakan waktu istirahatnya untuk mengobrol dengan sepupunya. Ya, yang memanggil namanya adalah Denis atau yang kerap disapa Deden.

"Weh, Ara! Sini bentar, gue bilangin emak lo, tau rasa lo!"

Gemini menghentikan langkahnya, memutar kepalanya ke belakang. "Fuck!"

Deden terkekeh melihat sepupunya yang akhirnya mau menghampirinya.

Gemini melihat satu persatu teman Deden, dia mengetahui mereka semua, namun dia tak pernah melihat dengan jarak sedekat ini. "Apa!" ketusnya.

"Ketus bat lo! Lo mau bolos 'kan? Ngaku lo!"

"Gak!"

"Gak usah ngeles lo!"

"Berisik babik! Cepetan gak! Gue mau kencan!"

Deden menyerngitkan dahinya. "Kencan? Muka kayak preman ngaku punya pacar, ngaku-ngaku, lo?!"

"Satu."

"Lah, ngapain lo."

"Dua, hitungan ketiga gue pergi!"

"Gue bilangin emak lo beneran loh! Lo bolos!"

"Ti ...."

"Iya-iya! Gugup amat lo! Jadi gini," Deden melirik Gesa sekilas.

"Apa!"

"Sa! Cepetan, gue udah panggilin nih sepupu laknat yah!" Gemini mengeplak kepala Deden keras.

"Makan tuh keplakan!" cerca Anggit.

"Lo mau juga?!" Anggit menggeleng cepat lalu mengangkat dua jarinya.

"Sa! Cepetan ngomong, dia kalo ngamuk bahaya!" bisik Deden pada Gesa.

Gesa terdiam sebentar. "Lo tau gue 'kan?"

Gemini mengangguk malas. "To the point, gue mau ketemu sohib gue, buru!"

"Gue minta nomer WA temen lo!"

Gemini melirik bingung. "Temen gue banyak, gak jelas lo!"

Gesa berdecak. "Yang kemaren di tempat latihan skeatboard itu loh, Ra," jelas Deden memberi tahu.

Gemini ber oh ria. "Adi?"

Sudut Rasa (On Going)Where stories live. Discover now