CHAPTER 14

178 20 0
                                    

Pagi ini di Mansion milik Keila dan sahabat-sahabatnya sangat ramai karena Teman-teman ketiga sahabat Keila menginal disini dan tentu atas seizin Keila. Sebenarnya mereka menolak.

Yang benar saja, tidur seatap dengan orang paling berpengaruh dunia. Terlebih lagi dia adalah Anak Keluarga terpandang dan adik dari orang terkaya nomer satu didunia.

Tapi Natali menjelaskan pada mereka bahwa Keila tidak masalah kalau mereka tinggal disini asalkan jangan membuat keributan karena Keila sangat membenci keributan.

Meja makan kini ramai dengan teman-teman dari ketiga sahabat Keila. Keila hanya bisa menghela nafas pasrah saat mereka sangat berisik di Meja makan.

"Bisakah kalian diam? Ini meja makan bukan tempat untuk berbicara." Semuanya langsung diam dan memakan sarapan mereka.

Tak lama Keila menyelasaikan sarapannya dan melirik jam tangan mahalnya. Pukul 6.45, masih ada waktu untuk berangkat ke Mansion Keluarganya, dia ingin menyapa Katrine terlebih dahulu baru berangkat kerja.

"Jasmine, Jennie, Nata. Aku pergi dulu."

"Bukankah ini masih terlalu pagi?" Tanya Jennie. Ya dia tau jadwal Keila berangkat kerja. Tidak biasanya Keila berangkat pukul 6.45, biasanya dia berangkat sekitar jam 7 atau setengah delapan.

Keila tersenyum tipis. "Aku ingin ke Mansion Keluarga, menyapa Katrine."

Ketiganya mengangguk paham dan tidak bertanya lagi. Keila langsung pergi dari Mansion menuju ke Mansion Keluarganya.

"Katrine? Who is she?" Natali menatap Veve sejenak.

"Adik terakhir Keila." Leo mengerjit.

"Adik Keila? Maksudmu dia itu Putri Kedua Keluarga Carter?"

"Yup."

Sekali lagi semua teman Jasmine, Jennie, dan Natali mendapatkan fakta baru. Karena selama Keluarga Carter tidak pernah memberikan detail identitas Anak Bungsu mereka. Mereka sepertinya sangat menyayangi Anak bungsu mereka dengan sepenuh hati.

"Aku dengar, dia memiliki gangguan kejiwaan?" Jennie menatap tajam Atta dengan mata kucing khasnya. Atta meneguk salivanya susah payah saat melihat tatapan tajam Jennie.

"Jangan pernah membahas itu jika berada disini. Keila sangat sansitive mengenai keadaan adiknya." Mereka mengangguk paham dan melanjutkan sarapan mereka.

Di sisi lain.

Kelvin berjalan kearah pintu Mansion menuju Mobilnya hendak pergi kerja tapi terhenti saat melihat Mobil Sport Mewah berwarna kuning memasuki Halaman besar Mansion Carter.

Kelvin tersenyum tipis. Adiknya baru saja tiba. Dia tau kalau Keila menginap di Mansion miliknya dan ketiga sahabatnya. Kelvin tidak pernah melarangnya. Karena Keila sudah besar.

"Morning, Princess." Sapa Kelvin sesaat setelah Keila keluar dari Mobil. Keila sedikit terkejut lalu tersenyum lebar.

"Morning too, Brother." Balas Keila lalu mengecup pipi Kakaknya sambil berjinjit. Kakaknya itu memang sangat tinggi mengharuskan Keila berjinjit saat ingin menciumnya.

"Ingin menemui, Katrine?" Keila mengangguk. Kelvin tersenyum lalu mengecup kening adiknya.

"Pergilah. Kakak harus berangkat ke Kantor." Keila mengangguk lalu berjalan masuk kedalam Mansion dan menemukan Katrine yang tengah berbicang hangat dengan Naina, Maid kepercayaan Keluarganya.

"Pagi, Katrine." Sapaan dari Keila membuat Katrine dan Naina terkejut. Katrin menatap Kakaknya kesal.

"Pagi, Kak." Balas Katrine dengan kesal. Keila tertawa kecil lalu mengecup kedua pipi Sang Adik.

"Kakak akan berangkat. Mommy dan Daddy dimana?" Tanua Katrine karena memang dari tadi tidak melihat kedua orang tuanya.

"Mommy dan Daddy pergi ke luar negeri. Ada pekerjaan penting yang harus mereka urus." Keila mengangguk paham lalu menatao Naina datar. Naina sedikit membungkuk.

"Jaga Katrine baik-baik. Jika terjsdi sesuatu dengannya segera hubungi aku atau Kak Kelvin."

"Baik, Nona Muda."

Setelah mengatakan itu, Keika berlalu dari sana menuju Mobilnya. Keila sudah memberikan keamanan yang ketat disekitar Mansion. Yang juga sudah menyamar menjadi Penjaga Katrine kepercayaannya dan Kakaknya.

"Yang, Jaga Katrine baik-baik sampai aku dan Kak Kelvin pulang." Ucap Keila datar sebelum masuk ke Mobilnya. Yang yang berada di sebelahnya mengangguk.

"Baik, Nona Muda. Saya akan menjaga Nona Muda Katrine dengan baik." Keila mengangguk sekilas lalu masuk kedalam Mobil dan menjalankannya menuju ke Kantor.

Katrine menatap kepergian Kakak keduanya lalu menatap datar Yang yang berdiri dihadapannya. Yang tau Nona Mudanya ini seperti tengah bersandiwara dihadapan Keluarganya sendiri.

"Apa anda membutuhkan sesuatu, Nona Muda?" Katrine menggeleng. Pria kekar ini pasti anak buah suruhan Kedua Kakaknya. Di Mansion hanya ada dia dan beberapa Maid serta BodyGuard termasuk Yang dan Naina.

Kenzo dan Keano mendapat tugas di luar kota untuk mengikuti Lomba dan kedua orang tuanya sedang melakukan perjalanan Bisnis yang bahkan kedua Kakaknya tidak pernah lakukan.

Sebenarnya kedua Kakaknya melakukan perjalanan bisnis sebulan sekali. Tapi mereka tolak karena ingin menemani Katrine. Sedangkan Pekerjaan mereka diluar Negeri Sekertaris Pribadi mereka yang mengurusnya.

Kedua Kakaknya itu memanh penuh perhatian terhadap dirinya. Bukan hanya mereka saja, tetapi semua Keluarganya juga sama. Mereka memperlakukannya seperti Tuan Putri di Keluarga ini. Setiap saat, Katrine selalu bersyukur bisa terlahir dari Keluarga ini.

"Suatu saat aku akan membalas kebaikkan, kasih sayang serta cinta kalian terhadapku. Dan suatu saat aku juga yang akan membalas setiap kesedihan yang kalian rasakan. Itu janjiku."

*****

Malamnya Kelvin segera pulang ke Mansion setelah pekerjaannya selesai. Yang mengatakan ada seorang pria yang menerobos masuk kedalam Mansion dan berteriak mencari Katrine.

Setelah tiba di Mansion, seluruh Keluarganya berada disana. Termasuk seorang pria asing yang sedang ditahan oleh Yang. Kelvin segera masuk lalu memukul orang itu hingga terpental.

Yang diam disebelah Tuannya. Keila tidak terkejut, dia menutup kedua mata adiknya dengan kedua tangannya. Naina berdiri didepan Katrine untuk melindunginya.

Dengan amarah yang menggebu, Kelvin menarik kerah baju pria itu. Pria yang sedikit familiar di mata Kelvin. Pria itu tersenyum miring.

"Kau siapa?! Berani sekali kau masuk kedalam Mansion Carter!" Ucap Kelvin dingin. Pria itu tertawa. Yang yang berada dibelakang Kelvin menatap datar pria itu.

"Aku? Aku Kael, Karyawan yang kau buang karena melakukan Penggelapan dana Perusahaan." Kelvin menatap Kael tajam.

"Lalu untuk apa kau kemari? Mencari kematian?" Tanya Kelvin santai seraya mendorong Kael hingga tersungkur.

Kael berdiri perlahan. "Aku kemari karena ingin membalaskan dendamku. Dendam yang kusimpan khusus untukmu, Tuan Muda Carter yang Terhormat!" Teriakknya penuh amarah dan bergerak maju hendak memukul Kelvin tapi ditahan oleh Yang.

"Dendam? Kau dendam padaku Kael Gregor. Setauku, aku hanya memecatmu karena itu memang kesalahanmu. Dan aku belum bertanya padamu, Apa alasanmu, Melakukan penggelapan dana?"

Kael menghela nafas pelan. "Aku melakukannya untuk Adikku. Adikku memiliki penyakit Leukimia dan aku tidak bisa membiayai pengobatan adikku."

Kelvin tertegun termasuk Keila. Kelvin tidak percaya ternyata dia melakukan penggelapan dana demi pengobatan adiknya sendiri.

"Bukankah kau bisa berbicara denganku mengenai hal itu? Kenapa harus menggelapkan dana Perusahaan?" Tanya Kelvin datar. Kael menunduk.

__________________________________

TBC

MY FAMILYWhere stories live. Discover now