CHAPTER 12

224 18 0
                                    

Suasana di Mansion Carter terasa menegangkan. Seluruh Keluarga Carter tengah menatap Keluarga Lawman dengan tatapan datar khas mereka. Bahkan Diana yang termasuk dalam Keluarga Lawman juga menatap Keluarganya sendiri dengan datar.

Keila sudah terlebih dulu mengajak Katrine keluar dari Mansion sebelum Keluarga Lawman tiba. Mereka tidak ingin Katrine kembali Depresi saat melihat kehadiran mereka di Mansion mewah ini.

"Jadi, kenapa kalian semua kemari?"

Samuel berucap di tengah-tengah keheningan yang melanda di Ruang Tamu. Kelvin menatap datar Keluarga Mommynya ini. Ingatkan dia untuk tidak mencabik-cabik mereka.

Abrahama berdehem. "Kami kemari karena ingin meminta maaf atas semua kesalahan yang kami lakukan terhadap Katrine."

Kelvin tersenyum miring. "Ohh, benarkah? Apa kalian benar-benar ingin meminta maaf atau kalian memiliki maksud lain dari kedatangan kalian ini?"

Caesar menatap sinis sepupunya. "Kau! Kami datang secara baik-baik kemari untuk meminta maaf, tapi beginikah cara kalian membalasnya!"

"Apa Daddy dan Mommy menyuruh kalian datang kemari? Tidak bukan! Bukankah sudah kukatakan, jangan pernah menginjakkan kaki kalian di Mansion ini!"

Ceasar langsung bungkam mendengarnya. Sungguh Keluarga Bibi Pertamanya memang terkenal sangat mengerikan saat marah. Luna atau Anak dari David, adik Diana yang terakhir menatap tajam ke arah keemlat sepupunya.

"Kami benar-benar ingin meminta maaf. Kakek beserta Keluarga Besar mengaku salah." Samuel menatap datar Ayah Mertuanya.

"Permintaan maaf kalian kami tolak." Abraham menatap tak percaya Menantunya.

"Tapi, Kenapa?" Samuel tersenyum sinis. Dia sudah muak menghadapi Keluarga Istrinya.

"Kenapa?! Itu karena kalian telah menghina Putriku, darah dagingku sendiri! Tidak ada orang tua yang mau anaknya dihina terlebih lagi anaknya dihina oleh Keluarganya sendiri!" Abraham menunduk.

"Apa anda tau, betapa tersiksanya Katrine selama ini? Dia tersiksa karena perkataan kalian tentangnya! Dia Depresi berat dan terpaksa kami harus bawa Katrine ke Psycolog handal!" Samuel menjenda ucapannya dengan dada yang naik turun tanda amarahnya.

"Disaat itu juga kami sudah bukan Keluarga kalian! Kami sudah memutuskan semua hubungan Kekeluargaan dengan kalian! Kecuali Marga yang tetap aku sematkan dinama anak-anakku!" Diana terisak pelan.

Abraham tergagu mendengarnya. Dia tidak menyangka hal itu akan terjadi. Apalagi Putrinya yang juga menyetujui Pemutusan hubungan dengan Keluarganya sendiri.

Kelvin menatap Keluarga Lawman dengan tatapan datar dan dinginya. "Kalian bisa pergi dari sini jika tidak ada yang sudah dibicarakan."

"Ta--"

"Pergi! Sebelum BodyGuardku menyeret kalian keluar dari Mansion secara tidak terhormat." Desis Kelvin. Abraham tersentak lalu mengangguk pasrah dan pergi dari Mansion diikuti Keluarganya yang lain.

Samuel menghela nafas dengan kasar lalu menoleh menatap Istrinya yang tengah menangis terisak. Dengan segera Samuel memeluknya membiarkan Diana mengeluarkan tangisannya dipelukannya.

Kelvin menatap kedua orang tuanya dan keluar dari Mansion dengan amarah yang tertahan. Kenzo dan Keano yang sedaritadi diam juga mengikuti Kakaknya keluar dari Mansion.

Mereka butuh ketenangan. Mereka berusaha mengontrol emosi mereka agar tidak meledak dihadapan Keluarga mereka.

"Sial!" Teriak Kelvin seraya memukul-mukul setir Mobilnya. Dia butuh pelampiasan dan satu-satunya adalah menyiksa orang di Organisasinya.

MY FAMILYWhere stories live. Discover now