CHAPTER 7

411 44 0
                                    

Kelvin menatap Keila yang saat ini tengah tertidur pulas setelah meminum obatnya. Kedua orang tuanya pamit untuk pulang ke Mansion dan tersisalah Kelvin yang menjaga Keila.

Drrttt drrttt

Kelvin menatap ke arah Ponselnya yang berada di meja beserta tumpukan berkas-berkasnya lalu berjalan kesana dan melihat nama si Penelfon.

Matanya memicing saat melihat nama si penelfon. Tanpa nama. Orang yang menelfonnya tanpa nama. Dengan sedikit keraguan Kelvin mengangkat telfonnya.

"Siapa?" Tanya Kelvin dengan nada datar dan dingin khasnya. Orang diseberang telfon tidak menjawab. Kelvin mengerjit saat si penelfon tidak menjawab.

"Tuan Muda Kelvin. Seseorang menerobos ke Kantor anda."

"Siapa yang berani menerobos ke dalam Kantorku?"

"Seorang wanita dan saat ini dia berada di Kantor Polisi di dekat Perusahaan anda."

Tut

Kelvin menutup telfonnya sepihak lalu meremas Ponselnya. Dia memejamkan matanya karena marah dan untuk meredakan emosinya. Dengan segera Kelvin menelfon Sekertaris Pribadinya.

Orang yang menelfonnya tadi ternyata adalah salah satu BodyGuard yang menjaga Perusahaannya agar tidak dibobol oleh orang.

"Max. Segera telfon Pengacara Pribadi kita. Buat tuntutan hukum untuk orang yang berani menerobos masuk kedalam Kantorku."

"Baik, Tuan Muda. Ada lagi?"

"Tidak ada. Cukup urus itu hingga jalur hukum."

Tut

Kelvin melempar Ponselnya dengan asal. Dia tidak peduli jika Ponsel mahalnya pecah. Toh, dia bisa membeli yang baru lagi. Kelvin memijat pangkal hidungnya karena merasa pusing.

Tanpa Kelvin sadari, Keila terbangun dan tengah menatap dirinya. Keila menatap Kelvin dengan iba.

"Kak."

Kelvin menoleh menatap Keila dengan terkejut lalu berjalan kearahnya dengan senyum tampannya. Keila menatap Kakaknya polos.

"Butuh sesuatu, Princess?" Keila menggeleng seperti anak kecil. Kelvin terkekeh geli lalu mengecup hidung mungil adiknya.

"Tidurlah lagi, Hmm. Sekarang masih tengah malam." Keila mengangguk patuh lalu memejamkan matanya. Kelvin mengelus puncuk kepala Keila agar segera tidur.

Tak lama Kelvin mendengar dengkuran halus dari sang adik. Kelvin menunduk lalu mengecup kening sang adik dan berjalan ke arah sofa ruangan adiknya.

Pekerjaannya sangat banyak dan berkasnya menumpuk, dia harus segera mengerjakannya agar pekerjaannya tidak menumpuk. Tengah malam dia masih harus bekerja di tengah rasa lelahnya.

Tangannya sibuk mengetik dan matanya hanya fokus melihat Labtopnya. Matanya sangat berat. Dia ingin tidur tapi pekerjaan yang menumpuk membuatnya tertahan.

Kelvin menatap jam tangannya. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Hah, sepertinya dia harus beristirahat. Besok pagi-pagi dia harus pergi ke Kantor karena ada Meeting dadakan.

Dan kedua orang tuanya juga akan kemari untuk menjaga Keila. Kelvin menghela nafas lelah lalu memberesi berkas-berkasnya dan menutup Labtopnya. Setelah itu dia berbaring dan mulai terlelap.

Keesokan harinya, Kelvin bangun pagi-pagi sekali untuk berangkat ke Kantor. Sebenarnya dia sangat lelah dan ingin tidur tapi Meeting kali ini sangat penting. Karena Projecknya bersama sang Mommy akan segera selesai.

Kelvin menatap Keila yang masih terlelap lalu mengecup kening adiknya. Matanya melirik jam tangan Gucci miliknya dan dengan segera keluar dari ruangan adiknya.

Kedua orang tuanya sudah berpesan bahwa mereka sudah tiba di rumah sakit dan sedang berjalan menuju ke Ruangan Keila. Jadi, Kelvin bisa meninggalkan Keila.

Mengenai Projeck Kali ini, Kelvin sudah sepakat bahwa Academy akan dibuka secara Gratis untuk pertama kali pembukaan.

Sesampainya di Kantor, Kelvin langsung berjalan menuju Ruang Meeting. Para Dewan sudah menunggu termasuk beberapa orang penting yang terlibat dalam Projeck ini.

"Selamat pagi, Tuan Muda." Mereka yang berada di Ruang Meeting serempak menyapa Kelvin yang baru saja tiba. Kelvin mengangguk kecil dan duduk di Kursi Kebesarannya.

Kelvin menatap Max untuk segera memulai Meetingnya. Max mengangguk dan mengambil sebuah Map yang berisi tentang Projeck kali ini.

"Baiklah, Kita akan memulai rapatnya." Semua Dewan menegakkan badan mereka dan mulai serius mendengarkan penjelasan Max.

"Dua hari lagi, Pembangunan Academy selesai. Kita akan mulai meresmikannya bersama Duta Besar kita. Mereka akan segera tiba besok. Pembukaan akan dilakukan oleh Nyonya Diana dan Tuan Muda Kelvin.."

Max menjeda kalimatnya lalu menyalakan LCD yang menampilkan sebuah Gedung indah dan Megah.

"Gedung ini adalah Gedung Academy. Gedung yang dirancang secara langsung oleh Arsitek ternama dunia. Kenapa saya baru memberi tau kalian, karena ini adalah permintaan Nyonya Diana."

Kelvin mengangkat tangannya menyuruh Max berheti menjelaskan. Kali ini dia yang akan menjelaskannya.

"Karena dua hari lagi peresmiannya, maka kalian para Dewan harus segera menyiapkan segela keperluannya. Dewan Periklanan, Segera iklankan Academy ini sebelum dibuka. Ingat! Iklannya akan dibintangi oleh Twice."

Dewan Periklanan atau Joe mengangguk dan mencatatnya. Tatapan Kelvin jatuh kearah Direktur yang akan memimpin The Star'S Academy.

"Dan kau sebagai Direktur Academy aku percayakan semua padamu. Jangan pernah mengkhianati atau bahkan mengecewakan kepercayaanku. Jika salah satu dari kalian mengkhianatiku maka aku akan menghancurkan kalian."

Glekk

Semua orang merinding mendengarnya. Keluarga Carter tidak pernah bermain-main dengan ucapan mereka. Jika mereka sudah mengancam maka itu semua akan terjadi.

*****

Kelvin tersenyum tipis setelah memasuki Ruangan Keila. Kelvin kali ini mengenakan pakaian santai. Karena setelah dari Kantor, Kelvin langsung ke Mansion untuk menyapa sang adik serta ganti baju.

Kelvin menoleh saat mendengar keributan. Seketikan senyumannya langsung hilang digantikan dengan tatapan datarnya. Di sofa Ruangan Keila ternyata ada Teman-teman Kenzo yang ingin menjenguk Keila.

Ada sekitar 7 orang, 4 laki-laki dan 3 Perempuan. Kelvin mengangguk sekilas saat mereka menyapanya dengan sangat sopan. Ketiga wanita itu sedikit terpesona dengan ketampanan Kelvin.

Bahkan Kenzo sampai terkekeh geli melihat ketiga sahabat wanitanya itu. Mungkin mereka masih kaget melihat Visual Keluarganya yang berada diatas rata-rata.

Keluarga Carter bukan hanya Keluarga dengan Kekayaan melimpah tetapi mereka juga Keluarga dengan Visual diatas rata-rata. Entah apa yang mereka gunakan agar memiliki Visual luar biasa seperti ini.

Bisa dibilang mereka seperti Keturunan para Malaikat. Kenzo tersenyum kecil mengingatnya. Keila menatap adik pertamanya dengan heran.

"Kenzo, Apa kau sakit?" Kenzo mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Kakaknya. Tentu saja dia baik-baik saja.

"Aku?" Tunjuk Kenzo pada dirinya yang diangguki Keila.

"Aku baik-baik saja, Kak. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak ada hanya saja kau tiba-tiba tersenyum seperti orang gila dan membuatku merinding." Semua Teman Kenzo tertawa lepas mendengarnya.

Kenzo menatap Kakak keduanya datar yang dibalas Keila tak kala datarnya. Tiba-tiba suasana berubah menjadi mencekam.

"Hentikan." Suasana yang semula menegangkan kini kembali tenang karena Kelvin dengan segera melerai mereka.

__________________________________

TBC

MY FAMILYWhere stories live. Discover now