CHAPTER 13

181 20 0
                                    

Kelvin menghela nafas kesal. Yang benar saja, dia disuruh untuk menemani Sally berbelanja di butik Keluarga Corner. Dan saat ini dia tengah menunggu Sally yang sedang memilih baju.

Sepulangnya dari Kantor menuju Mansion, Kelvin dikejutkan dengan kehadiran Keluarga Corner termasuk Sally. Dan yang lebih membuatnya terkejut adalah mengenai Perjodohannya dengan Sally.

Hal itu sudah sangat lama mereka rencanakan. Setau Kelvin Kedua orang tuanya sangat membenci Keluarga Corner, tapi mungkin sejak Pesta waktu itu mereka berbaikkan.

Setelah mereka membahas Perjodohan itu, Kelvin langsung menentang mereka bahkan Sally juga memprotes Keluarganya mengenai Perjodohan kali ini. Tapi, Kelvin bisa apa jika Mommynya sudah mengancam tidak akan pernah bisa menemui Katrine dan tentunya Kelvin tidak bisa. Jadi Kelvin dengan sangat terpaksa menerima Perjodohan ini.

Kelvin melirik jam tangan mahalnya lalu menatap Sally yang baru saja membayar belanjaannya. Perempuan jika menyangkut belanja pasti akan menyita waktu berjam-jam. Dan Kelvin harus menerimanya.

Mata Kelvin menyipit saat melihat seorang Pria dengan beraninya mendekati Sally dihadapannya. Apa dia berniat mati ditangannya. Mata Kelvin menajam melihat Pria itu mencoba merayu Sally tapi tidak Sally hiraukan.

Dengan menekan Amarahnya Kelvin berjalan ke arah Sally dan memeluk pinggang Sally Possessive. Entah kenapa dia tidak suka ada orang yang menatap Sally dan mencoba untuk mendekatinya.

Sally sedikit terkejut termasuk Pria yang mencoba merayunya itu. Dalam hatinya, Sally tidak menyangka Kelvin akan seperti ini.

"Jangan berani merayu Calon Istriku atau kau akan tamat sekarang juga." Ucap Kelvin dingin. Pria itu meneguk ludahnya secara kasar lalu pergi dari sana.

Setelah Pria itu benar-benar pergi dari hadapan mereka, Kelvin segera melepas rangkulannya di pinggang Sally.

"Sudah selesai?" Tanya Kelvin datar. Sally mengangguk dengan wajah datarnya. Sehabis membayar mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Kelvin tidak ingin Mommynya memarahi dirinya.

Kalau Mommynya tau dia tidak memberikan makan pada Calon Menantu Kesayangannya maka bisa dipastikan Kelvin akan habis ditangan Mommynya.

"Kenapa kau menerima Perjodahan ini?" Pertanyaan yang keluar dari Kelvin membuat Sally tersenyum tipis.

"Aku tidak bisa melakukan apapun. Jika aku protes, aku bisa saja tidak dianggap di Keluarga Corner. Aku menerimanya karena aku juga ingin menghancurkan Keluarga Corner secara bertahap--"

Sally menatap Kelvin. "Dan tentunya dengan bantuan Keluargamu, aku dapat dengan mudah menghancurkan mereka."

Dahi Kelvin mengerjit. "Kenapa kau ingin menghancurkan mereka? Bukankah kau menyayangi mereka?"

Sally tertawa pelan mendengarnya. "Itu dulu. Sebelum mereka membunuh orang yang kucintai."

"Ternyata kau ingin balas dendam. Kalau begitu, kita sama hanya tujuan kita yang berbeda." Kelvin tersenyum tipis menatap Sally lalu menjulurkan tangannya.

"Mari bekerja sama." Sally tersenyum kecil lalu membalas jabatan tangan Kelvin.

"Mulai saat ini kita akan mencoba lebih dekat agar tidak membuat Keluargamu curiga." Sally mengangguk dengan senyumannya.

Sebentar lagi dia akan segera membalaskan dendamnya yang mendarah daging. Dendam yang selama ini Sally simpan di dalam hatinya.

Senyum yang selama ini Sally berikan kepada Keluarganya adalah senyum penuh kepalsuan. Perhatian yang dia berikan untuk Keluarganya adalah palsu. Semuanya palsu.

Kejadian itu berawal saat dimana dia melihat sendiri, Kekasihnya terbunuh dengan pisau yang menancap di perutnya. Hendak menemui sang Kekasih, Sally dikejutkan dengan kehadiran Daddynya.

Sally masih ingat bagaimana Daddynya dengan kejam menembak sang Kekasih hingga mati di tempat. Saat itu Sally sangat syok hingga menyetir Mobil pun tidak bisa fokus karena terlalu syok.

Dan naasnya Mobilnya tertabrak hingga rusak parah menyebabkan dia terbaring koma di rumah sakit selama satu bulan. Sejak saat itu, Sally harus berpura-pura tidak melihat kejadian dimana sang Kekasih mati terbunuh di tangan Daddynya.

Sesudah berbelanja di butik, Kelvin mengantar Sally pulang ke Mansion Keluarga Corner. Wajah mereka berdua masih tetap datar. Kelvin yakin jika wajah datar Sally yang sekarang adalah akibat dari masa lalu kelam Sally.

"Terima kasih sudah menemaniku berbelanja."

"Sama-sama."

Tanpa berucap lagi, Sally masuk kedalam Mansion dengan wajah datarnya. Dan Kelvin keluar dari kawasan Mansion keluarga Corner untuk segera pulang menuju Mansion Keluarga Carter.

*****

Sepulangnya dari Mansion, Kelvin langsung masuk kedalam Mansion dengan lesu. Memang dari awal mengantar Sally, Kelvin sudah tidaj bersemangat. Tapi entah kenapa dia sangat menyukai sifat Sally yang sangat datar.

Diana yang memang berada di ruang tamu dibuat terkejut karena tiba-tiba Kelvin duduk disebelahnya. Diana menoleh menatap anak sulungnya dengan tajam, yang benar saja dia sedang mengerjakan berkas tapi dikejutkan dengan kedatangan anaknya.

"Kelvin. Cepat sekali pulangnya?" Kelvin memutar bola matanya malas lalu beranjak dari sana. Tapi sebelum itu dia menjawab pertanyaan Mommynya.

"Hmm. Sally yang menginginkannya." Setelah itu Kelvin berjalan menuju Kamarnya untuk berganti baju. Dia sangat lelah dan butuh istirahat. Tapi pekerjaan sangat banyak dan mengharuskan dia mengerjakannya agar tidak semakin banyak.

Di sisi lain.

Keila menginjakkan kakinya di Mansion milik sahabat-sahabatnya. Mansion ini adalah hasil dari uang yang mereka kumpulkan dan mereka membeli Mansion ini dengan uang mereka sendiri.

Saat hendak masuk, dahi Keila mengerjit melihat Mansion yang terlihat ramai dengan banyak Mobil. Para BodyGuard dengan segera membungkuk hormat kepada majikan mereka.

"Apa ada acara? Kenapa ramai sekali." Gumam Keila pelan seraya masuk kedalam Mansion. Mata Keila terbelalak melihat begitu banyaknya manusia di dalam. Setaunya sahabatnya cuman ada tiga kenapa ini jadi banyak.

Semua orang yang berada di ruang tamu mengalihkan perhatian mereka ke pintu Mansion. Seketika mata semua orang terbelalak termasuk ketiga sahabat Keila. Mata Keila menyipit.

"Siapa mereka?" Pertanyaan disertai nanda dingin itu membuat semua orang membeku. Ketiga orang wanita berlari kearah Keila hingga menubruk Keila. Mereka memeluk erat Keila membuat Keila terkekeh geli.

"Kei, Kami rindu!" Keila memejamkan matanya saat mereka bertiga berteriak disamping kupingnya. Dengan kesal Keila melepas pelukan mereka.

Ketiga orang wanita ini adalah Jasmine Theodore, Jennie Huchison, dan Natalia Evangelo. Mereka bertiga adalah sahabat masa kecil Keila. Mereka juga anak-anak dari pengusaha kaya raya dunia.

"Aku ingin istirahat. Dan suruh mereka pergi." Ucap Keila dan berlalu dari sana menuju Kamarnya. Ketiga sahabat Keila saling tatap lalu menatap teman-teman mereka yang juga tengah menatap mereka penuh tanda tanya.

"Jas, Siapa wanita tadi?" Mata semua orang membulat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Pria bernama Leo itu atau Leonardo Harley.

"Dia Keila. Anak dari Samuel Carter dan Cucu dari Abraham Lawman." Mata Leo membulat sempurna.

"Whattt?!!"

"BERISIK!!!"

Semua orang menutup mulut mereka mendengar teriakkan dari lantai atas. Jasmine, Jennie, dan Natalia meringis pelan. Teriakkan sahabat mereka itu memang sangat menggelegar.

"Ja-jadi dia pengusaha kaya raya nomer 2 didunia itu?" Jennie mengangguk santai lalu duduk di sofa ruang tamu. Semua orang terkejut tapi ada yang tidak terkejut.

"Wahh. Aku tidak menyangka ternyata kalian bersahabat dengannya?"

"Biasa saja. Kami sudah bersahabat sejak kecil. Jadi kami tidak terkejut tentangnya."

__________________________________

TBC

MY FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang