🐣42 Haera Kenapa

Mulai dari awal
                                    

“Ansel takut bang, takut kalau seandainya Ansel salah bicara dan malah bikin Noona tambah sedih” jawab Ansel yang langsung di angguki oleh Kenzo karna fikiran mereka sejalan.

Berbeda hal nya dengan Daren yang sedari tadi terus terusan menampilkan ekspresi khawatir di wajahnya namun sekarang berganti menjadi sedikit lega.

“Itu bukan darah Haera” ujar Daren tiba tiba membuat atensi si kembar plus Ansel teralihkan.

“Maksudnya?!” tanya mereka bertiga bersamaan.

Tanpa menjawab pertanyaan rekan rekannya segera Daren berlari ke luar untuk melihat kondisi kendaraan yang di pakai Haera, si kembar dan Ansel yang tidak mengerti apapun hanya ikut ikutan menyusul Daren namun mendadak terhenti saat melihat mobil orang asing terparkir di halaman markasnya.

“Itu mobil sapa woy!! stooppp!!! … jangan jangan itu punya nya penyusup!!” teriak Kenzi yang langsung berlari mengejar Daren yang hendak membuka pintu mobil.

“Bukan bang!! itu mobil yang tadi di pakek Noona!!” teriak Ansel sambil menunjuk bercak darah di sekitar pintu mobilnya.

“Lo hiya ben – ASTAGA BOMBAYYAH!!” teriak Kenzo sok dramatis saat melihat Daren yang menyeret setengah mayat perempuan dari dalam mobil itu.

Iya cuma setengah, karna mereka masih bisa melihat nafas tidak beraturan nya yang menunjukkan kalau wanita itu masih setengah hidup alias sekarat.

“Sel, lo coba tes kecocokan darahnya sama bercak darah di gagang pintu markas” ujar Kenzi yang sekarang berlari sambil menggendong Bella untuk memberikan pertolongan pertama.

“Lah bang Ansel cuman hecker bukan ahli otopsi” protes Ansel sambil melihat tangannya yang kini penuh darah akibat Kenzi yang sempet sempetnya nempelin telapak tangannya di tangan Ansel.

“Gak papa, gak usah di cek, gue yakin seratus persen kalo yang tadi bukan darahnya Haera” ujar Daren sambil menepuk bahu Ansel.

“Emm, serius aslinya gua gak pengen nanya tap – ”

“Yaudah gausah nanya” sela Daren yang memotong pembicaraan Kenzo.

“Ishh … itu ngapain sih makek nolongin cewek tadi!! kalo ternyata cewek tadi musuhnya Haera gimana?” ujar Kenzo yang akhirnya memutuskan untuk lanjut bertanya meski dengan nada yang tidak ikhlas.

“Biarin, kalo emang itu musuh nya, dan Haera belum membunuhnya itu tandanya Haera gak ingin dia mati dengan mudah, jadi biar dia dapet penderitaan yang panjang lebih baik sekarang di sembuhin dulu dengan cara biadab” ujar Daren santai meski isi perkataannya menyeramkan.

“Awalnya Ansel malah berfikir kalo wanita tadi korban tabrak mobil, soalnya Noona kalau bawa mobil suka gak nyelow, eh tapi kalau di fikir fikir lagi Noona gak mungkin kan bawa orang yang bukan musuhnya atau orang terdekatnya ke markas” sahut Ansel yang kini ikut ikutan memberikan asumsi asumsi yang muncul di otaknya.

“Yaudah deh gue mau bantuin Kenzi nyiksa cewek tadi, biar Haera sayang sama gue” ujar Kenzo lalu pergi meninggalkan Ansel dan juga Daren.

“Lah bang apa hubungannya?!” tanya Ansel sedikit berteriak namun hanya di balas kekehan dengan lambaian tangan oleh Kenzo.

“Sel, lo bisa kan ngelacak ini mobil milik siapa dari plat nomornya?” tanya Daren sambil menarik Ansel untuk mendekat ke arah mobil yang tadi di pakai Haera.

“Oh itu sih gampang” ujar Ansel lalu berlari ke dalam markas untuk mengambil tablet miliknya.

Tidak lama kemudian Ansel kembali dengan mata yang terfokus pada layar tabletnya dan tentunya dengan tangan yang sudah bersih kembali, dan kini kelima jari jarinya sibuk menari nari di atas layar tablet untuk membuka pengaturan.

“Gimana?” tanya Daren saat Ansel sudah berada di depan mobil yang dimaksud.

“Habis pindai tinggal nunggu loading bentar” jawab Ansel yang kini sibuk memindai plat nomor mobil itu menggunakan kamera belakang tablet berlogo apel di gigit yang berada di tangannya.

“Wah … makin keren aja kemampuan lo” ujar Daren yang baru kali ini memuji sesama rekannya membuat Ansel menganga tidak percaya.

“Tadi bang Daren bilang apa?” tanya Ansel memastikan membuat dahi Daren mengernyit.

“Lo keren” jawab Daren singkat membuat Ansel jingkrak jingkrak kegirangan.

“Yess!! kenapa coba tadi gak Ansel rekam buat di pamerin sama abang kembar” gumam Ansel membuat Daren geleng geleng kepala.

“Lagian Ansel juga gak akan kayak gini kalau Noona gak terus terusan ngajarin Ansel” lanjutnya membuat Daren sedikit menyunggingkan senyumnya.

“Ah hasilnya udah keluar” ujar Ansel tiba tiba membuat Daren segera ikut ikutan nimbrung untuk melihatnya.

“Aih … Sehun Diningrat, 25 tahun, pemilik dari Universitas ternama di Kota Z sekaligus pewaris dari Mall terbesar di kota Z, wah wah sultan ini mah” ujar Ansel sambil menatap mobil mewah di depannya penuh binar.

Berbeda halnya dengan Daren yang rahangnya tiba tiba mengeras saat mendengar nama Sehun di ucapkan.

“Sial!!” maki Daren sambil menendang ban mobil itu dengan kasar membuat Ansel terkejut setengah mati.

“Loh bang Daren kenal?” tanya Ansel namun malah mendapat respon tidak bersahabat dari Daren yang pergi begitu saja meninggalkannya.

“Ini … Noona gak nyolong kan” gumam Ansel sedikit khawatir mengingat reaksi Daren yang berlebihan.
.
.
.
.

TBC.

VOTE SAMA KOMENNYA DONG, BIAR BESOK ERA SEMANGAT UP NYA🥺

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang