48

256 48 1
                                    

Kau bisa melihatnya, seluruh pertandingan. Semuanya terlihat jelas.

"Bolaku" ujar Watanabe cukup nyaring agar terdengar oleh seluruh anggota tim. Ia menerimanya dengan baik, membuat Hatsune dapat memberikan umpan yang terbaik untuk tim seperti biasanya.

"Inoue!" panggil sang setter.

"Yoi!" seru Inoue melakukan lompatannya dan pukulan yang cukup kuat. Menembus block yang dilakukan oleh satu orang, meskipun begitu lawannya cukup tinggi.

Hatsune mendengar ke seluruh permukaan lapangan.

"Oh, ini timnya?" bisik salah seorang dari tim lawan.

"Bukannya tahun kemarin mereka sangat payah?"

"Mana setter yang mentalnya cemen itu?"

Bahkan gadis itu dapat mendengar beberapa gumaman penonton.

"Pertandingan yang biasa."

"Aku taruhan kalau tim yang anggotanya tinggi-tinggi itu yang menang."

"Pukulan tadi hanya kebetulan saja ya."

"Yang jaga tadi hanya satu orang, mereka pasti tidak ingin terlalu menguras tenaga terhadap tim yang payah."

Hatsune tetap tenang, meskipun semua penonton tidak memihak tim sekolahnya. Mungkin tidak semua, mungkin ada yang tidak memihak kemanapun. Tapi itu tidak perlu dikhawatirkan.

Lihatlah timnya, meskipun tidak memiliki tinggi yang luar biasa, mereka hanya memiliki tinggi ukuran biasa, tapi ia dan seluruh rekannya tidak membiarkan itu mengganggu konsentrasi dalam permainan. Mereka semua menginginkan kemenangan.

Tidak peduli berapa kali kalah. Tidak peduli berapa kali dicemooh. Tidak peduli berapa kali diremehkan, tidak dianggap.

Setidaknya, mereka memiliki senjata tahun ini.

Bam!

Pukulan yang sangat keras dari Fuma, kali ini lebih kuat dari biasanya. Karena ia tahu, saat ini Hatsune bersamanya.

Gadis yang jenius itu.

Fuma tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"YOSSHHHAAAA!!!" wing spiker itu berteriak begitu ia berhasil menembus block yang susah untuk ketiga kalinya.

"Wah, dia benar-benar menjadi ace hari ini" ujar Amaki tidak menyembunyikan cengirannya.

Saat ini mereka sedang jeda dikarenakan time out yang diminta tim lawan.

"Wooh, kereenn~" goda Inoue.

Fuma memberikan senyuman lebarnya, deretan giginya tidak lupa untuk ikut tampil.

"Kurasa aku akan mengurangi waktu tampilmu" Hatsune tersenyum licik.

"Hah!? Kenapa!?"

"Habisnya mereka pasti mulai mengawasimu~" Hatsune hanya terkekeh ketika Fuma mencengkeram baju di sekitar lehernya, mengguncang-guncang tubuhnya, "ahahaha~"

"Dia benar" Saito masih memasang senyuman tulusnya.

"Aku juga setuju. Dan Fuma, berhentilah mengguncangnya" sang kapten, Katakura, menarik Fuma. Meskipun kapten, ia tidak dapat turun ke pertandingan karena cidera.

"Cih!" Fuma hanya dapat menurut, ia juga mengerti bahwa ia sedang diawasi. Bahkan pukulannya yang terakhir tadi, meskipun berhasil tembus tapi ia sempat berpikir bahwa akan benar-benar diblock.

Hatsune berhenti tertawa dan mengangkat tangan kanannya, membentuk simbol perdamaian.

Tak lama kemudian permainan kembali berlanjut.

Memories | Haikyuu!! X Reader (Named)Where stories live. Discover now