13

566 104 1
                                    

"Eh?"

"Loh?"

"Ouh."

Siapa sangka bisa bertemu lagi. Saat ingin ke kasir, kami saling bertukar tatapan.

Aku membungkuk sedikit, untuk menyapa mereka. Shin mengangguk. Rin hanya mengerjap dengan lambat. Aku tidak tahu apa yang dilakukan si kembar karena mereka berdiri di belakangku.

"Kita-san...."

"Bukannya tadi dengan..." sama seperti Rin, aku tidak dapat menyelesaikan kalimat.

Shin menjawab, "Tadi kusuruh dia pulang duluan, ada yang perlu kubeli disini, dan seperti yang kuduga memakan waktu cukup lama" ia mengangkat keranjangnya untuk ditunjukkan kepada kami.

"Pantas saja, kupikir teriakan yang berisik itu hanya perasaanku saja, ternyata orangnya memang ada disini" Rin menyindir Atsumu dan Osamu.

"Hehe" tawaku tanpa humor, dengan mengangkat satu alis. Kami pun berbaris menuju kasir.

Hari ini... rasanya cukup panjang dan melelahkan.

"Eh? Shin, Rin? Masih disini?" sapaku begitu keluar dari supermarket.

Shin nampak bermain dengan seekor kucing di samping pintu, sementara Rin asyik sendiri main gadget.

"Ya" ucap mereka bersamaan. Rin kemudian menghampiri Atsumu dan Osamu yang berdiri di belakangku.

Ia membisikkan sesuatu.

Kutatap mereka dengan menyipitkan kedua mata.

'Aku penasaran.'

Kedua saudara kembar itu terlihat serius lalu mereka mengangguk.

"Baiklaah, ayo kita jalan-jalan" Atsumu melakukan pemanasan kecil.

"Hah? Kita harusnya segera pulang..." belum selesai bicara, kedua bahuku didorong pelan oleh Osamu.

"Kalau Tsumu tidak perlu kaupikirkan, apapun yang dikatakannya tidak lebih dari kebodohan."

"Apa masalahmu hah!?"

"Masalahku ya kau!"

"Aih shhhh" aku mengibaskan kedua tangan di udara. Membuat mereka berhenti sebelum menarik perhatian orang lebih banyak. "Ada apa sih, ada hubungannya dengan bisik-bisik tadi ya?" aku menunjuk mereka dengan curiga.

Shin berdiri dan menghampiri kami. "Maaf, kalau kami jadi membuatmu merasa tidak enak. Jalan kalian di depan sana ada banyak anak motor, dan sunyi. Jadi aku dan Suna kembali dan memutuskan untuk ikut mengantarmu untuk, untuk berjaga-jaga."

Bayangan mengenai anak motor sedikit membuatku ngeri.

"Ah, begitu ya. Terima kasih" aku mengeluarkan senyuman yang khas kepada Shin lalu menghadap ke arah Rin, dengan membuat tanganku seolah-olah menjadi pistol, "jangan bisik-bisik lah, Rin. Kupikir kau mau menjualku" ucapku asal.

Kedua mata Rin nyaris berkedip. "Siapa juga yang mau membelimu" balasnya datar.

"Huh" hanya itu yang dapat keluar dari mulutku lalu kami pun mulai berjalan.

Butuh waktu beberapa menit hingga aku baru sadar soal formasi. Shin dan Rin di depan, Atsumu dan Osamu di belakang, aku di tengah-tengah. Yah, aku yakin para anak motor itu tidak akan bisa melihatku. Terkadang ada untungnya memiliki tubuh yang terbilang pendek.

Tapi keyakinanku salah.

"Wah, ada cewek cantik!"

"Neng! Yang rambut kuncir satu!"

Memories | Haikyuu!! X Reader (Named)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang