35

338 67 0
                                    

Baru mau melangkah masuk ke dalam hotel,

"Raiiii!!!" seseorang menghambur ke arahku, memelukku hingga kami berdua jatuh.

"Tsumu! Aku tidak bisa bernapas- aku akan mati-" Tsumu yang berada di atasku ditarik ke belakang, saat kulihat ternyata Samu.

"Bodoh, kau ingin membunuhnya?"

"Tapi Samu! Rai habis diculik Suna! Aku... hiksss."

"Hahh, mana ada aku diculik. Kau ini kenapa sih?" aku berdiri sambil berkacak pinggang.

Samu menatapku dengan kalem, "Kami bertanya pada Kita-san, dan ternyata kau pergi jalan-jalan."

"Tanpa memberitahu kamii! Dan kau pergi dengan Sunaa!" Tsumu semakin berisik, ia seperti anak lima tahun yang mainannya direbut. "Kami menunggumu tahuu!"

Aku mengerjap, "Hah? Menunggu? Sejak kapan?"

"Sejak kami bertanya kepada Kita-sann."

"Dan kapan itu?"

"Pagi tadiii!"

Waw, itu cukup lama. Tapi, serius, apa mereka tidak ada kerjaan?

"Samu, apa benar?" tanyaku pada Samu yang dari tadi diam.

Samu mengangkat bahu, "Yang berdiri di luar sini semenjak pagi itu Tsumu, aku baru bergabung dengannya saat siang hari."

Mendengar itu membuatku menepuk jidat.

"Memangnya kalian pikir aku akan melalukan apa?" tanya Rin dengan datar.

"Mana kutahu" Tsumu mendengus kesal seraya melipat tangan di depan dada.

Aku menghela napas sambil geleng-geleng kepala.

"Rai, kenapa kau berpenampilan seperti itu?" tanya Samu, mengingatkanku bahwa aku masih memakai masker, topi, dan kacamata. Kepalaku sudah tidak tertutupi tudung hoodie lagi karena pelukan Tsumu tadi.

"Oh, tidak perlu dipikirkan. Ayo kita ke dalam saja" ujarku lalu kami masuk ke dalam hotel, begitu sudah sampai di lantai kami, aku langsung berlari keluar dari lift.

"Rai, tunggu! Aku belum menginterogasimu!" teriak Tsumu dari kejauhan. Lalu kudengar ia berlari menyusulku.

Aku bergidik ngeri saat menoleh ke belakang, ia semakin dekat, aku menambahkan kecepatan lalu menabrak seseorang.

Sebelum terjatuh, orang itu sudah menangkapku terlebih dulu dengan memegang kedua bahuku.

Aku menatap orang itu lalu muncul secercah harapan.

"Shin! Tolong aku!" seruku lalu bersembunyi di belakangnya.

Begitu melihat Tsumu mendekat, Shin pun menaruh satu tangannya di belakang, menggenggam satu tanganku yang memegang ujung bajunya untuk menenangkanku.

"Ada apa, Atsumu?"

"K-Kita-san! Aku hanya ingin... mengobrol dengan Rai! Ya!" Tsumu mengalihkan pandangannya, takut untuk menatap langsung kedua mata sang kapten.

"Aku rasa jika kau memang ingin mengobrol maka Rai tidak akan sampai berlari darimu" ujar Shin dengan tegas dan dingin.

Wuuh, sasuga, Shinsuke!

"Itu karena Suna pasti telah melakukan sesuatu terhadapnya!"

Lalu kebetulan Rin dan Samu datang tepat waktu, dan mereka mendengar perkataan Tsumu.

"Suna, apa kau melakukan sesuatu terhadap Rai?" tanya Shin, seperti biasa, menggunakan nada datarnya.

Rin terlihat tidak senang, "Aku tidak melakukan apa-apa."

Memories | Haikyuu!! X Reader (Named)Where stories live. Discover now